Kitab Ratapan merupakan lanjutan dari kitab Yeremia. Berisikan puisi yang mengisahkan tragedi besar dalam sejarah bangsa Yahudi, yakni kehancuran Bait Allah di Yerusalem dan pembuangan bangsa Yehuda ke Babel. Kenyataan pahit ini, membuat Yeremia mengalami kesediran yang mendalam bukan hanya bagi dirinya, namun juga bagi para tawanan dan mereka yang tertinggal hidup dalam kemiskinan (band. Ratapan 2 :11). Dalam situasi penderitaan tersebut, Yeremia menasehati Yehuda untuk percaya dan berhadap hanya kepada Tuhan, sebab ia baik kepada orang yang berhadap dan mencari Dia (ayat 25). Yeremia mengingatkan mereka agar tidak mencari pertolongan kepada bangsa-bangsa asing, tapi menanti dengan diam pertolongan Tuhan (ayat 26). Mereka tidak boleh menyesal, bersungut-sungut tentang apa yang dialami, sebab penderitaan yang mereka alami adalah justeru karena disa mereka sendiri. Karena itu, mereka harus menyesali diri dan bertobat, supaya Tuhan memulihkan dan menyelamatkan kehidupan mereka kemabali. Pesan firman ini adalah penderitaan yang terjadi dalam hidup adalah cara untuk menolong kita bertobat dan membarui hidup. Sebab kadangkala penderitaan yang kita alami adalah teguran akibat dari kesalahan atau dosa. Karena itu, ketika mengalami masalah dan penderitaan dalam hidup, mari sadari keberadaan diri, akuilah kesalahan dan mohon pengampunan. Jika kita mau bertobat dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan akan kembali menyayangi dengan kasih setia-Nya (ay.33). Anugerah pengampunan yang telah diterima itu mesti ditindaklanjuti dengan meninggalkan hidup yang lama dan berbalik kepada Tuhan dan mentaati perintah-Nya. Selain itu, penderitaan tidak bileh membuat jadi lemah, kuatir cemas, takut dan hilang harapan, melainkan terus bertumbuh menjadi kuat dalam Iman dan pengharapan kepada Yesus Kristus, Juruselamat.
Doa: Tuhan, teguran-Mu selalu membawa pada jalan kehidupan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar