Pengorbanan Yesus Menorehkan Kedamaian

Posting Komentar

Bacaan. Lukas 23 : 26-32

Penyerangan KKB terhadap 8 karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) di Papua pada tgl 02 Maret lalu, menyisahkan duka mendalam kepada keluarga para korban.(Sumber: Tribunnews.com).

Salah satu korban berasal dari Kota Ambon dan jenazahnya telah dipulangkan ke keluarganya di Ambon. Tangisan pecah ketika korban tiba dan semua yang menjemputnya diselimuti duka yang mendalam. Tidak pernah dibayangkan oleh keluarga bahwa anak dan saudara mereka harus meninggal dalam keadaan seperti ini. 


Kesedihan dialami juga oleh para pengikut Yesus dalam bacaan kita hari ini ketika Yesus dibawa untuk disalibkan. Banyak perempuan yang menangis dan meratapi Yesus, namun Yesus berkata kepada mereka “Janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!”. Tangisi diri sendiri mengandung makna bahwa kita harus menyadari kesalahan dan dosa kita sehingga kita dapat mengintrospeksi diri menjadi lebih baik. Tuhan Yesus memahami kesedihan perempuan-perempuan ini, tetapi pesan yang disampaikan-Nya juga sesungguhnya menyadarkan kita untuk berbenah dan menjadikan kehidupan kita lebih berarti. 


Tuhan Yesus hampir mencapai puncak penderitaan-Nya dan peristiwa ini setiap kali selalu menggetarkan hati kita untuk merasakan pengorbanan-Nya dan turut memberi diri kita agar mengalami penderitaan-Nya sehingga kita seutuhnya menjadi pengikut Kristus yang setia. Sebab dengan kesetiaan, kesedihan akan diubah menjadi kebahagiaan. Peganglah Janji-Nya!


Doa: Kami Percaya Tuhan, Bersama-Mu kami akan selalu merasakan sukacita. Amin.

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter