Tuhan Membalut Luka Umatnya

Posting Komentar
Yesaya 30 : 18-26
Siapa yang suka menanggung beban dan menyimpan luka didalam hidupnya? Kita semua tidak mau bila hidup berbeban dan terluka. Kita suka mengeluhkan sebuah beban. Jikalau boleh kita tidak perlu memikul beban dan merasakan luka. Tetapi ironisnya, kita ini juga manusia yang paling sulit meletakkan beban dan menyembuhkan luka sendiri. Padahal justru beban yang tidak diletakkan dan luka yang tidak disembuhan akan menyulitkan kita sendiri. Umat Israel pada sama Nabi Yesaya, mengeluhkan beban yang mereka hadapi. Luka karena terhimpit kesesakan dan perbuatan-perbuatan bangsa-bangsa lain membuat mereka menangit. Akankah datang hari pembebasan dan penyelamatan itu? Terhadap keluh kesah umat Israel ini, Nabi Yesaya hadir menguatkan mereka. Nantikanlah Tuhan! Sebab Ia hendak menunjukkan kasihNya dan membalut luka-luka umat-Nya. Tuhan adalah Allah yang adil. Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia. Selama perjalanan hidup di tahun ini, tak terhitung betapa banyaknya beban kita pikul dan luka yang membuat menangis. Tiap orang dan keluarga berbeda beban dan luka. Tetapi satu yang pasti, kita yang menaruh pengharapan pada Tuhan menjadi kuat menanggung semua itu. Inilah belas kasih Tuhan yang menginginkan keselamatan bagi kita. Sebab itu, tiada sia-sia terud berhadap kepada Tuhan. Beban hidup yang berat diangkat-Nya. Luka menganga disembuhkanNya.
Doa: Terima kasih atas belas kasihanMu bagi kami yang berdosa ini ya Tuhan. Amin 
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter