(Bacaan. Kisah Para Rasul 5 : 40-42)
Murid-murid Kristus, yakni jemaat mula-mula harus menghadapi masalah dan penderitaan karena iman kepada Kristus dan kegigihan mereka dalam memberitakan Injil. Adakalanya mereka harus menjalani sidang di Mahkamah Agama demi mempertanggungjawabkan iman. Namun meski berada dalam tekanan, himpitan, ancaman dan tantangan yang teramat berat, di mana nyawa menjadi taruhannya, mereka tidak menunjukkan mimik wajah yang sedih, stres atau takut, tapi mereka tetap bergembira. Mereka bersukacita karena mereka telah menderita bagi Kristus dan kemajuan Injil.
Murid-murid Kristus, yakni jemaat mula-mula harus menghadapi masalah dan penderitaan karena iman kepada Kristus dan kegigihan mereka dalam memberitakan Injil. Adakalanya mereka harus menjalani sidang di Mahkamah Agama demi mempertanggungjawabkan iman. Namun meski berada dalam tekanan, himpitan, ancaman dan tantangan yang teramat berat, di mana nyawa menjadi taruhannya, mereka tidak menunjukkan mimik wajah yang sedih, stres atau takut, tapi mereka tetap bergembira. Mereka bersukacita karena mereka telah menderita bagi Kristus dan kemajuan Injil.
Kalau boleh jujur penderitaan adalah hal yang sebisa mungkin selalu kita hindari, tidak ada orang yang mau hidup dalam penderitaan. Kita pastinya dalam hidup menginginkan hidup yang bahagia, karier dan pekerjaan yang lancar, sehat, hidup berkecukupan dan lain-lain. Tetapi kalau penderitaan itu datang bagaimana respon kita? Andalkan Tuhan dalam hidup dan meminta kekuatan dariNya agar kita bisa kuat menghadapinya dan menemukan jalan keluar dari setiap pergumulan. Sayangnya masih banyak dari kita yang seringkali mengandalkan kekuatan sendiri dalam menghadapinya.
Sikap hati yang benar dalam menghadapi penderitaan adalah dengan hanya mengandalkanNya, bersyukur dan bersukacita, serahkanlah bebanmu kepadaNya biar Ia yang atur maka engkau akan bersukacita walaupun dalam penderitaan.
Doa: Tuhan, Ajarlah kami untuk selalu punya sikap hati yang benar dalam menghadapi penderitaan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar