Peribahasa
mengatakan: “Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut agar kita lebih
banyak mendengar daripada berbicara”. Artinya, seharusnya kita lebih sering
mendengar daripada berbicara. Kenapa? Karena perkataan yang tidak bijaksana
atau tidak dikontrol dapat menimbulkan konflik, menyakiti orang lain dan
membuat kita berdosa, misalnya dengan berbohong, bergosip, mengeluarkan kata
makian dan sebagainya. Perkataan-perkataan kita pada waktunya akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Sebab itu, Yakobus mengingatkan kita
tentang tiga hal penting, yakni: cepat mendengar, lambat berbicara, dan lambat
marah (ay.19). Itu artinya jangan kita cepat-cepat membangun opini atau memberikan
tanggapan sebelum mendengar dengan jelas, mengontrol kata-kata dengan bijaksana
agar kita tidak melakukan kesalahan, dan mengontrol emosi dengan baik agar kita
tidak mudah marah yang dapat membawa kehancuran dan keretakan relasi.
Doa:
Roh Kudus tuntunlah kami untuk membangun hidup saling “mendengar” untuk
mencegah perselisihan, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar