📖 Ester 9 : 20 - 22
Berbeda dari segi status sosial merupakan realita yang dapat ditemui dalam kehidupan bersama. Karena itu tidak heran bila ada yang berkelebihan, berkecukupan tetapi ada juga yang berkekurangan. Kenyataan ini seharusnya membuat kita siuman bahwa peranan sebagai makhluk sosial harus difungsikan.Sebagai manusia kita saling membutuhkan satu dengan yang lain. Berdasarkan hal itu, maka kepedulian dapat ditunjukkan kepada sesama yang membutuhkan dengan saling berbagi. Hal serupa juga nampak dalam bacaan kita hari ini. Hari raya Purim ditetapkan untuk memperingati waktu dimana orang Yahudi mendapatkan keamanan dari musuh-musuhnya, sehingga dukacita berubah menjadi sukacita dan perkabungan berubah menjadi kegembiraan. Oleh sebab itu, mereka diwajibkan merayakannya setiap tahun yang disertai dengan perjamuan dan berbagi dengan orang-orang miskin. Ini tidak berarti saling berbagi hanya dilakukan bila berada dalam keadaan aman, penuh sukacita dan bahagia serta hari-hari tertentu saja. Akan tetapi harus menjadi gaya hidup yang terus dipertahankan setiap waktu oleh semua orang tanpa terkecuali. Aksi nyata ini dapat dimulai dari lingkungan tempat tinggal, dalam ruang lingkup pelayanan gereja, dll. Ini tentu saja bertujuan agar kita tidak mementingkan diri sendiri melainkan menjadi pribadi yang lebih berguna bagi mereka yang membutuhkan. Dengan saling berbagi, secara tidak langsung kita turut meringankan sedikit beban yang sedang dialami. Karena itu nyatakan terus kepedulian kita bagi yang benar-benar membutuhkan sambil meyakini apa yang kita lakukan menjadi berkat bagi mereka.
🛐 Doa : Tuhan, ajarilah kami untuk saling berbagi dengan orang yang membutuhkan. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar