Merdeka Untuk Bersuara

Posting Komentar
MINGGU I AGUSTUS 2025. Secara khusus tema mingguan memberi aksentuasi pada aspek merdeka untuk bersuara atau menyampaikan aspirasi, pandangan atau sikap. Dalam menyampaikan kebenaran dan keadilan yang adalah kehendak Tuhan ada resiko dari tindakan iman kita bahwa penolakan, kebencian, dan nyawa menjadi
taruhan dalam setiap pelayanan yang dilakukan. "Merdeka untuk Bersuara" dapat menjadi refleksi tentang kemerdekaan dalam konteks hak untuk berbicara dan menyampaikan pendapat, kita dapat belajar untuk mengeksplorasi bagaimana kemerdekaan, baik dalam konteks individu maupun kolektif, seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai kebebasan dari penindasan, tetapi juga sebagai tanggung jawab untuk menggunakan suara kita demi kebaikan bersama, serta merenungkan makna kemerdekaan dan tanggung jawab kita semua dalam bersuara. Nabi Yeremia, Soekarno-Hatta, dan berbagai pahlawan lainnya telah bersuara untuk menyatakan kemerdekaan bagi bangsanya. Merdeka untuk bersuara dalam konteks masa kini adalah menyampaikan visi dan gagasan untuk memotivasi diri bekerja keras dan tidak bermalasan, mengenyam pendidikan supaya tidak dibodohi, dan berkompetisi secara sehat supaya kita tidak ketinggalan serta menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah bagi manusia dan 
semesta ciptaan. Kemerdekaan yang sejati adalah kemerdekaan dalam Kristus, yang membebaskan kita dari dosa dan kuasa maut serta memberikan kita kekuatan untuk hidup dalam kebenaran dan bersaksi tentang Tuhan Yesus. Kemerdekaan yang diberikan Kristus bukan berarti bebas tanpa batas, tetapi untuk melayani Tuhan dan sesama dalam kasih.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter