Bacaan hari ini masih merupakan kelanjutan dari bacaan kemarin. Dalam Yeremia 26:20-24
ini, seorang bernama Uria bin Semaya juga menyampaikan nubuat demi nama Tuhan. Ia
bukan nabi palsu dan bukan bernubuat palsu sebab nubuatanya sama dengan Yeremia,
mengingatkan bangsa Yehuda agar bertobat, sebelum mengalami kehancuran. Namun
bedanya, karena nubuatan itu hidupnya terancam oleh raja Yoyakim sehingga ia harus
melarikan diri. Raja Yoyakim memerintahkan orang mencari Uria untuk dibunuh. Akhirnya
Uria mati, sebaliknya Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, seorang pejabat tinggi
kerajaan, sehingga nyawanya selamat. Menjadi orang yang menyampaikan kebenaran
atau perintah Tuhan bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan atau resiko yang
dihadapi, bahkan sampai kehilangan nyawa. Kenyataan ini akan membuat sebagian orang
menjadi takut dan memilih diam, tidak lagi berani. Kita harus senantiasa berdoa agar
Tuhan menghindarkan kenyataan seperti ini. Namun, jika pada akhirnya kita alami,
berbahagialah, sebab itu berarti kita ada di jalan
Tuhan. Kiranya segala tantangan dan resiko tidak
melemahkan iman dan semangat kita untuk
menyampaikan kebenaran kepada siapa saja.
Doa: Kuatkanlah agar kami mampu menghadapi tantangan karena berani menyatakan kebenaran. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar