Setiap kalimat mengandung makna dan berdampak bagi orang yang mendengarnya.
Ketika yang terucap itu adalah perkataan yang baik, manis didengar, penuh dengan
kata- kata yang menghibur dan menguatkan, membuat orang yang mendengar merasa
dikuatkan. Begitu juga dengan perkataan yang bijak, sarat dengan tujuan untuk
mendorong kearah perubahan atau pembaruan, maka itu akan menjadi motivasi untuk
seseorang dapat mengoreksi dirinya dan
berubah. Inilah ciri-ciri bibir orang benar yang
dimaksudkan pnulis Amsal. Bibir orang benar
menggembalakan banyak orang. Sedangkan
setiap kata atau kalimat yang terucap dari bibir
dan berdampak buruk pada orang lain, bukan kata-kata yang membangun, bukan kata-
kata yang memberikan penguatan tetapi sebaliknya menyakiti adalah ciri–ciri orang bodoh
karena kurangnya akal budi. Karena itu firman Tuhan ini mengingatkan agar kita harus
lebih banyak berpikir sebelum berkata–kata. Pertimbangkanlah setiap makna dan dampak
dari ucapan kita. Kiranya semua ucapan yang kita keluarkan dari bibir mulut
mendatangkan berkat sukacita bagi mereka yang mendengarkan.
Doa: Ajarkanlah kami untuk bijaksana
dalam berucap dan mendatangkan
berkat sukacita bagi sesama, Amin
Posting Komentar
Posting Komentar