Toleransi berarti menghormati
dan menghargai perbedaan. Setiap orang memiliki cara tertentu untuk menyatakan
imannya, misalnya : berkhotbah, mengajar dan melayani. Sikap toleransi menuntut
kita untuk bisa menerima cara tersebut dan tidak bisa mengklaim kebenaran hanya
pada diri kita. Hal ini ditunjukkan oleh
Yesus dalam perikop hari ini. Tindakan
kebaikan dan pelayanan (termasuk mengusir setan) yang dilakukan dengan
nama-Nya, meskipun oleh orang yang berbeda dari sisi latar belakang kelompok ,
bagi Yesus tetap diterima (ay.39-40). Sikap Yesus ini berbeda dengan sikap
Yohanes yang menolak pelayanan orang lain (bukan murid Yesus) dengan menggunakan
nama Yesus (ay.38). Pesan teks, Kita harus mencontohi sikap Yesus bahwa
perbedaan tidak boleh menjadi sumber konflik dan perpecahan. Tidak boleh ada
gereja yang merasa lebih baik dan lebih benar dari gereja lain. Sebaliknya,
perbedaan harus dihargai demi membangun kerjasama dan persatuan, dimana semua
orang dipanggil dalam pelayanan Gereja demi kemuliaan nama Tuhan.
Doa: Roh
Kudus anugerahkan hikmat bagi kami untuk membangun kerjasama yang baik. amin.
Posting Komentar
Posting Komentar