Sering disampaikan oleh para ahli ataupun pekerja
bangunan, bahwa bangunan yang kokoh hanya bisa dimiliki jika telah lebih dulu
memiliki dasar/fondasi yang kuat. Itu sebabnya, dalam sebuah proses
pembangunan, selalu didahulukan bagian dasarnya, sebab dasar menjadi penentu
keberlangsungan bangunan tersebut. Dalam membangun relasi sebagai persekutuan,
Paulus menasehati jemaat di Korintus supaya setiap orang dapat melanjutkan pembangunan
yang telah diletakannya (ay. 10). Namun harus diingat bahwa dasar bangunan
tidak lagi dapat diubah, sebab dasarnya adalah Yesus Kristus (ay. 11). Bangunan
yang dimaksudkan Paulus merujuk pada jemaat Korintus yang telah dibangunnya.
Nasehat Paulus itu menjadi kritik untuk kenyataan perpecahan jemaat di Korintus.
Bagi Paulus, setiap jemaat harus mengetahui bahwa Yesus Kristus merupakan dasar
persekutuan yang telah dibangunnya. Yesus Kristus sebagai dasar jemaat merujuk
pada kesatuan dan persatuan dalam kasih. Hal yang sama juga perlu kita maknakan
di saat ini, bahwa dasar dalam kehidupan bersama/ persekutuan adalah Yesus
Kristus yang penuh kasih. Oleh karena itu, kita perlu menjaganya agar bangunan
persekutuan kita tetap berdiri kokoh.
Doa: Ya Tuhan, ingatkanlah kami bahwa Engkau adalah
dasar dari persekutuan ini. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar