(Bacaan. Wahyu 3 : 10)
Masalah kesetiaan memang sudah menjadi suatu hal yang langka di zaman modern ini. Ketidaksetiaan semakin lama semakin dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
Agaknya manusia menjadi sulit untuk menentukan atau membedakan yang baik dari jahat. Tidak heran jika semakin lama semakin sulit menemukan sosok manusia yang setia baik dalam suatu hubungan, pekerjaan dan sebagainya.
Hal seperti demikian berlaku pula dalam relasi manusia dengan TUHAN, sekali pun diketahui bahwa TUHAN sangat mengasihi kita. Yesus telah membuktikan kesetiaan Nya menanggung segala dosa kita sampai mati di kayu salib.
Bacaan hari ini menegaskan betapa penting dimilikinya kesetiaan terutama ketika sedang mengalami pencobaan. Penulis kitab Wahyu menyajikan gagasan pencobaan dalam kaitan dengan pemberitaannya tentang akhir Zaman. Maksudnya, akan terjadi pada masa sebelum Yesus datang kembali berbagai penderitaan yang mengguncang atau mencobai iman orang percaya. Orang percaya akan mengalami penderitaan dan penganiayaan menjelang datangnya Kristus pada kedua kalinya.
Ingatlah bahwa Sesungguhnya apa yang dijanjikan TUHAN bagi orang yang setia menuruti firman dan tekun menantikan TUHAN lebih besar dari berkat dalam kehidupan yang bersifat sementara.
Tidaklah sulit bagi TUHAN untuk memberkati kita. Kita hanya dituntut untuk membuktikan sejauh mana mampu setia menuruti Firman dan tekun menantikan TUHAN dalam pengharapan yang sungguh. Hanya dengan demikian, janji perlindungan dan penyertaan serta berkat ALLAH akan menjadi bagian kita.
Doa: Mampukan kami TUHAN untuk setia di jalan-Mu agar kami dapat menerima berkat-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar