Kitab Mazmur berisikan nyayian, pujian, doa untuk pertolongan Allah, dan syair yang menyatakan kepercayaan umat kepada Allah. Kitab ini juga memuat berbagai perasaan yang dirasakan oleh umat, antara lain: pujian, pengucapan syukur, kesedihan tertekan, keputusasaan dan pengharapan, hati yang terluka. Salah satu contoh, doa minta tolong terhadap musuh (Mazmur 55 : 1-24) didalamnya terdapat perikop kita Mazmur 55 : 17-20. Perikop ini mengisahkan masalah besar yang dihadapi oleh Daud, yakni pengkhianatan orang-orang terdekatnya, yakni: pemberontakan putranya Absalom dan penasehat kerajaannya, Ahitotel (2 Sam 15). Mereka bersekongkol untuk menjatuhkan Daud sebagai raja (ayat 19). Dapat dibayangkan perasaan Daud saat dihianati oleh anak dan orang kepercayaanya. Ia sangat menderita dan meratapi hidupnya sepanjang hari; baik pagi, siang maupun petang/malam (ayat 18), sampai-sampai ia maerasa takut karena dikejar-kejar anaknya sendiri, sehingga ia harus melarikan diri ke tempat mengungsian (band ay.6-9). Dalam situasi terancam tersebut, Daud percaya dan mengandalkan Tuhan yang akan menyelamatkannya (ay. 17,19). Tuhan akan menjawab doa orang-orang yang ditindas, sedangkan para musuh akan mengalami penghukuman Allah; dipermalukan karena perbuatan mereka yang jahat (ay.20). Makna bagi kita, dalam hidup selalu ada pengkhianatan, baik yang dilakukan oleh orang-orang dekat; suami, istri, anak, orang tua, saudara maupun rekan kerja, rekan pelayan, rekan politik, rekan bisnis, dan sebagainya. Pengkhianatan membawa penderitaan bagi kita, apalagi yang dilakukan oleh orang dekat. Dalam penderitaan, Pemazmur mengingatkan kita untuk percaya dan mengandalkan Tuhan. Selain itu, kita pun diingatkan untuk tidak berkhianat dan melakukan kejahatan kepada sesama. Tetaplah berbuat baik.
Doa: Roh kudus tuntun kami berbuat baik kepada sesama. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar