Kata bang Napi: "kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya, tetapi karena ada kesempatan, wapadalah!". Pernyataan ini menegaskan bahwa kejahatan terjadi bukan hanya soal ada rencana dan niat dari pelaku, tetapi juga ketika ada kesempatan. Terhadap mereka yang melakukan kejahatan dan kekerasan itu ditegaskan dalam bacaan kita hari ini bahwa mereka sedang berjalan ke arah yang tidak baik. Kehidupan yang dikuasai oleh pikiran yang jahat, kebusukan hati dan keegoisan pada akhirnya tidak akan membuahkan hasil yang baik. Oleh sebab itu jika kita menyadari bahwa kita adalah anak-anak Allah yang sudah diselamatkan maka respon atas keselamatan itu ialah melakukan perbuatan baik yang dikehendaki Tuhan dan membawa sukacita bagi sesama. Ciptakan relasi yang baik dengan sesama dengan tidak merancang kejahatan, iri hati, dendam bahkan melakukan kekerasan bagi sesama. Tindakan kekerasan merupakan tindakan yang tidak beriman. Sebab akibat dari tindakan ini menimbulkan hidup yang jahat, sesat atau lalim bagi orang lain. Tuhan Allah melalui pengorbanan Yesus Anak-Nya, menyatakan kasih-Nya agar kita tidak lagi hidup serupa dengan dunia yang hanya memikirnya kesenangan sesaat, kepuasan semata untuk menyakiti hati sesama. Marilah, dengan kerendahan hati miliki sikap yang mengutamakan hidup dalam kedamaian dengan sesama serta menjunjung tinggi kasih Tuhan yang rela berkorban itu, agar kita hidup dalam kedamaian dengan sesama serja menjunung tinggi kasih Tuhan yang rela berkorban itu, agar kita semakin dimampukan untuk hidup dalam kasih dan menjadi agen-agen perdamaian dalam kehidupan setiap hari.
Doa: Roh Kudus, penuhilah hati kami dengan Kasih-Mu agar hidup penuh kasih dengan sesama. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar