Cinta kasih Tuhan yang tiada berbatas selalu nyata dalam perjalanan hidup bangsa Israel ketika mereka keluar dari tanah perbudakan Mesir menuju tanah perjanjian Kanaan. Bagian nas Alkitab secara keseluruhan pasal 14 ini menceritakan perjalanan panjang bangsa pilihan Tuhan ini sudah sampai di garis akhir saat akan memasuki tanah Kanaan. Namun mereka menangis saat dua belas orang pengintai memberi gambaran tentang keberadaan tanah Kanaan yang berlimpah madu dan susu sesuai janji Tuhan, namun penduduknya adalah orang-orang hebat dan kuat. Sangat manusiawi kalau bangsa Israel menangis sebagai tanda ketakutan dan akhirnya mereka bersungut-sungut kepada Musa dan Harun. Mereka terus mempersoalkan keluarnya mereka dari tanah Mesir yang dianggapnya sebagai negeri yang memberikan kelimpahan susu dan madu. Persungutan bangsa ini, membuat Allah murka dan hendak membinasakan mereka semua (ay12). Namun Musa, memohon belas kasihan Tuhan dan menceritakan kebesaran cinta kasihNya yang terjadi dan dirasakan oleh bangsa Israel mulai keluar dari tanah Mesir sampai saat mereka akan masuk tanah Kanaan (ay.19). Tuhan menjawab, memberikan pengampunan kepada bangsa Israel sesuai permintaan Musa (ay 20). Kisah bangsa Israel dibawa kepemimpinan Musa ini hendaknya dijadikan inspirasi dan pedoman. Kita pasti mengalami besarnya cinta kasih Tuhan dalam keberadaan sebagai keluarga. Kasih Tuhan yang tiada berbatas terus kita alami, sekalipun kita sering memberontak terhadap-Nya. Ingatlah bahwa tantangan dan persoalan hidup dapat membuat kita menangis, ragu, takut serta bersungut-sungut. Mohonlah ampunan dan belas kasihan Tuhan untuk membarui hidup. Pengampunan Tuhan menguatkan iman kita untuk melangkah bersama dengan-Nya dalam kelimpahan kasih karunia.
Doa: Ya Tuhan, kami bersyukur untuk kasih-Mu yang mengampuni dan menyelamatkan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar