Ibu Lenny mendapat khabar bahwa putranya, Boy, ditahan polisi karena terjerat kasus narkoba. Hati ibu Lenny sangat sedih. Walau sedih, ia berpikir bahwa menangis saja tak ada gunanya, karena itu ia masuk ke kamar lalu berlutut dan meratap meminta belas kasihan dan pengampunan Tuhan. Semoga Tuhan mengampuni baik Boy, maupun dia dan keluarga karena gagal mendidik anak mereka. Bacaan kita mengisahkan tentang Nehemia bin Hakhalya, yang turut tertawan, namun telah menjadi orang kepercayaan raja Artahsasta, yakni sebagai juru minuman raja. Jabatan ini sebetulnya telah membuat kehidupan Nehemia nyaman. Namun ketika ia mendengar dari Hanani tentang kehancuran tembok Yerusalem dan sisa orang Yahudi yang masih tinggal di sana terancam, Nehemia menjadi sangat terpukul. Ia menangis, berkabung, berpuasa dan berdoa bagi bangsanya. Nehemia sadar bahwa bangsanya mengalami kehancuran karena ketidaktaatan mereka kepada Allah. Karena itu dalam doanya Nehemia mengaku dosanya, dosa keluarganya dan dosa bangsanya kepada Allah lalu meminta keampunan. Nehemia percaya bahwa Allah yang telah berjanji kepada para leluhurnya akan tetap setia pada janji itu, dan memulihkan keadaan Israel. Kita dapat pula mengalami peristiswa menyakitkan dan membuat hati gundah gulana. Mari belajar dari Ibu Lenny dan Nehemia, datang pada Tuhan, akui dosa dan mohon pengampunan-Nya. Jangan andalkan kemampuan diri sendiri atau mencari pertolongan dari manusia karena semua itu sia-sia adanya. Saat kita menyadari kesalahan dan mohon pengampunan, Tuhan yang setia akan mengampuni dosa dan memberi kelegaan. Dia pasti menuntun kita untuk mengambil tindakan selanjutnya yang tepat. Kasih-Nya besar, Ia berkuasa memurnikan hidup kita.
Doa: Ampuni kami Tuhan dan baharuilah kami seturut kehendak-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar