Aron dan Aryn kembar beda kelamin. Suatu hari mereka kedapatan mengambil uang Mama. Saat mereka diadili Mama, Aron menyadari bahwa dia telah berlaku salah dan mohon belas kasihan Mama. Sebaliknya Aryn, jangankan mengakui kesalahan, ia justeru menyalahkan Aron. Bacaan kita berkisah tentang Daud yang ditegur Natan karena mengambil Batsyeba, isteri Uria, dengan cara licik untuk dijadikan isterinya (band. 2 Samuel pasal 11 dan 12). Saat ditegur, Daud tidak membela diri sebab dia sadar bahwa dia telah bersalah. Karena itu Daud berdoa kepada Allah. Daud bermohon agar ditahirkan, dosa-dosanya dibasuh dan diampuni agar ada sukacita dan kegirangan dalam hidupnya. Ia juga sadar bahwa dosa adalah beban berat yang dapat menjauhkan Roh Allah dari hidupnya. Bukan hanya itu, Daud juga berjanji untuk mengajarkan jalan-jalan Tuhan bagi mereka yang salah jalan, sehingga mereka bisa berbalik dan datang kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya. Tak seorangpun dari kita yang tidak pernah berbuat salah. Entah sadar atau tidak, kita pernah melakukan kesalahan yang mendatangkan dosa di hadapan Allah. Belajar dari kisah si kembar Aron dan Aryn serta Daud dalam bacaan hari ini, maka dapatlah kita simak pelajaran beriman untuk menjadi pedoman hidup ke depan. Kita tidak dapat menyembunyikan kesalahan dari Tuhan, sebab mata-Nya dapat melihat yang kelihatan dan yang tersembunyi sekalipun. Tuhan mengasihi mereka yang menyadari kesalahannya dan mau bertobat. Karena itu akuilah dosa supaya kita diampuni sehingga kegirangan dan Roh Allah dapat dialami. Beritahukanlah jalan Tuhan bagi orang yang salah jalan, agar mereka juga terselamatkan dan Tuhan dimuliakan. Berusahalah untuk tidak mengualangi kesalahan, tapi memperbaikinya dalam terang pengampunan Tuhan. Pengampunan-Nya mengubah dan memurnikan hidup orang beriman.
Doa: Tuhan tolong kami untuk beritahukan jalan-jalan-Mu bagi sesama. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar