Suatu sore, seorang pemuda bernama York mengunjungi sebuah toko jam di pusat perbelanjaan yang bergengsi. Toko ini memiliki barang mewah yang hanya mampu dibeli oleh orang-orang kaya. Penampilannya yang sederhana menjadikan York dipandang sebelah mata oleh salah seorang pelayan. Menurut pelayan ini, ia tidak akan mampu membeli barang-barang mewah di sini. Bahkan pelayan perempuan ini hendak memanggil dua penjaga keamanan untuk mengusir York dari tokohnya. Namun seorang pelayan lain dengan segera meredakan situasi dan melayani York dengan sepenuh hati. Ia tidak memandang York sebelah mata hanya karena penampilannya yang terlalu sederhana. Menurutnya, kepuasan pelanggaan adalah yang terpenting. Terlepas pelanggan itu membeli atau tidak, pelayanan harus tetap dilakukan. Pemuda yang terlihat biasa saja itu ternyata membeli jam tangan edisi terbatas dan termahal dari semua koleksi jam tangan yang terpanjang di toko tersebut. Manusia biasanya pandai membuat perhitungan. Bila seseorang diminta masuk ke dalam kerajaan Allah, maka besar kemungkinan akan disetujui. Sebaliknya bila diminta menjadi pelayan untuk melayani banyak orang, maka besar pula kemungkinan tidak disetujui. Pasalnya hanya orang-orang dengan status tertentu yang membawa keuntungan tersendiri apabila dilayani dengan baik. Sementara orang akan mencari berbagai alasan untuk tidak melayani orang-orang yang tidak terpandang. Injil Lukas menegaskan bahwa umat manusia bisa masuk ke kerajaan Allah. Namun memasuki kerajaan Allah harus juga disertai dengan pelayanan secara sungguh-sungguh seperti yang Yesus lakukan. Ia melayani orang-orang yang tidak terpandang sama sekali. Maka, layanilah semua orang dengan penuh rasa kasih sayang.
Doa: Ajarlah kami untuk melayani semua orang dengan sepenuh hati. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar