Dewasa ini banyak orang mengalami kesedihan dan keterpurukkan. Kesedihan dan keterpurukkan dapat menjadikan orang yang mengalaminya patah hati dan remuk jiwa. Patah hati dan remuk jiwa mungkin disebabkan oleh putus cinta, kehilangan pekerjaan atau barang beharga, belum memperoleh pekerjaan tetap dll. Kondisi yang demikian dapat berdampak buruk pada interaksi sosial dan aktifitas dalam bekerja. Hidup dijalani dengan sikap acuh tak acuh, masa bodoh dan malas, baik kerja, kuliah, kantor maupun ibadah dan yang lainnya. Nyatanya memang ada banyak cara yang ditempuh untuk mengatasinya. Ada yang bernyanyi, berdansa, berolahraga, membaca buku, berjalan-jalan, nonton film dan lainnya. Kita diingatkan tentang betapa pentingnya menjaga atau memelihara ketenangan hati dan jiwa selama menjalani minggu Advent. Cara-cara yang lazimnya dilakukan untuk mengatasi patah hati dan remuk jiwa perlu diuji. Apakah bermanfaat bagi dialaminya ketenangan sejati bagi hati dan jiwa. Kita harus menghindari menggunakan cara yang hanya menawarkan ketenangan sementara atau semu. Ketenangan sejati hanya ada pada Tuhan. Ia dekat kepada orang patah hati dan menyelamatkan mereka yang remuk jiwanya. Dekat pada Tuhan membuat kita tak merasa kesepian dalam kesendirian. Meyakini dan merasakan serta mengalami Tuhan ada bersama memulihkan semangat yang patah dan perasaan ditinggalkan. Ia mendekat kepada kita dan menyelamatkan jiwa yang remuk. Iman diteguhkan, harapan terpulihkan, makna diperoleh dan tujuan menjadi jelas. Peliharalah ketenangan hati dan jiwa dalam masa penantian ini. Atasilah kesepian, kesendirian, kesunyian dan perasaan ditinggalkan dan jadilah tenang, sebab Tuhan dekat.
Doa: Tuhan, mendekatlah kepada kami yang berseru kepada-Mu. Amin!
Posting Komentar
Posting Komentar