MERAWAT HIDUP BERSAMA DENGAN KASIH

Posting Komentar
Bacaan. Imamat 19 : 17-19
Cara lain memelihara hidup kudus adalah mematikan perilaku membenci namun menghidupkan akta mengasihi. Mengasihi dikehendaki menjadi wujud luhurnya perilaku orang kudus. Kita terpanggil untuk mengasihi baik diri sendiri, saudara maupun sesama. Tak ada seorang manusia pun yang mampu hidup sendiri. Saudara dan sesama tak mungkin dihindari keberadaanya oleh siapapun selama ia menjalani keberadaannya. Kita diminta untuk hidup kudus, caranya adalah merawat kebersamaan dengan kasih. kasih terlahir dari hati dan berwujud dalam tindakkan. Tindakkan mengasihi terlahir dari hati dan oleh sebab itu murni serta tulus bukan palsu. Mengasihi yang terlahir dari hati yang murni dan tulus bukan saja bermakna bagi orang lain tetapi terutama bagi diri sendiri. Mengasihi haruslah dimulai dari diri bukan diharapkan untuk dilakukan terlabih dahulu oleh orang lain. SEtiap orang pada hakikatnya mengasihi diri sendiri dan hal itu harus pula diwujudkan kepada orang lain, baik sudara maupun sesama. Sebagaimana kita mengasihi diri sendiri, seperti itu pula harus dilakukan kepada orang lain. Hati orang kudus tidak dikotori dengan kebencian. Kebencian hanyalah "kororan" atau "duri" yang membuat seseorang menjadi berdosa. Mengasihi memampukan seseorang menegur orang lain yang melakukan kesalahan tanpa membuatnya terseinggung. Selain itu mengasihi berarti pula tidak menuntut balas dan mendendam. Mengasihi memelihara orang percaya tetap memiliki hidup kudus. Hidup kudus terpelihara karena mengasihi dan karena itu kebersamaan berlangsung pula secara damai dan tertib. Orang kudus, hidupnya tertib baik saat berbusana, bekerja maupun yang lainnya.
Doa: Ya Tritunggal, mampukanlah kami untuk setia mengasihi, Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter