Menolong kaum lemah dan tidak berdaya merupakan suatu
panggilan bagi setiap orang, apalagi ketika kaum lemah tersebut sementara
diganggu oleh orang lain yang lebih kuat dari mereka yang lemah. Musa telah
melakukannya ketika melihat anak-anak perempuan dari seorang imam di Midian
yang diganggu oleh gembala-gembala lain saat mereka menimba air. Musa tidak
hanya menolong berupa mengusir gembala-gembala yang menyerang anak-anak
perempuan imam di Midian tersebut, namun juga menimba air untuk
perempuan-perempuan tersebut. Tindakan menolong tersebut menumbuhkan rasa
empati dari imam Midian, sehingga menyuruh anak-anaknya memanggil Musa untuk
diberi makan.
Kisah ini memang menarik, sebab pada satu sisi menampilkan cerita
yang sebenarnya menggugah rasa kepedulian terhadap kaum lemah sebagaimana yang
ditampilkan oleh Musa terhadap kaum perempuan. Selain itu, kisah ini juga menyadarkan
manusia untuk peduli terhadap orang asing, apalagi kehadiran orang asing
menghasilkan kebaikan bagi seisi keluarga imam di Midian tersebut.
Hal yang
ingin ditegaskan dari kisah ini adalah: 1). jangan pernah berlaku kasar
terhadap kaum lemah, dan memperlakukan orang-orang lemah yang tidak berdaya
dengan perilaku-perilaku yang tidak baik. 2). Jika ada orang yang kehadirannya
membawa kebaikan bagi seisi rumah, perlakukanlah dia secara baik, meskipun
orang tersebut tidak memiliki garis keturunan dengan kita. Musa tidak memiliki
garis keturunan dengan imam di Midian, namun karena kehadiran Musa membawa
kebaikan bagi seisi rumah imam di Midian, maka Musa diperlakukan dengan baik.
Sering kita memperlakukan pembantu rumah tangga dengan perlakuan tidak baik hanya karena tidak
memiliki hubungan keluarga dengan kita. Padahal setiap hari pembantu rumah tangga melakukan pekerjaan untuk kehidupan seisi rumah.
Hargailah mereka juga, sebab kehadirannya turut membawa manfaat dalam rumah
kita.
Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami untuk menolong kaum
lemah dan peduli dengan orang yang selalu membantu kami. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar