Kasih karunia berasal dari kata kharis (bahasa Yunani). Menurut Kevin J. Conner, kata kasih karunia muncul dari kebiasaan Yunani, yaitu ketika orang-orang Yunani ingin memberikan hadiah dari kemurahan hati yang murni, tanpa berpikir akan imbalan, maka kata yang mereka gunakan untuk pemberian itu adalah “kharis”. Dalam PB, kata kasih karunia dihubungkan dengan keselamatan dari Allah bagi manusia di dalam Kristus, yaitu kemurahan Allah yang diberikan kepada orang berdosa yang tidak layak menerimanya. Karena itu, Paulus mengatakan dalam nas bacaan kita bahwa pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan – (Efesus 2:3c-5). Kasih karunia Allah ini begitu hebat, sehingga memungkinkan John Newton untuk memperoleh keselamatan dari Allah. Ketika iaberseru kepada Tuhan memohon keselamatan, Tuhan tidak memperhitungkan lagi kekejaman yang telah ia lakukan kepada para budak pada masa itu. Hal ini bukan berarti Tuhan tolerir dengan perbuatan tidak benar dari manusia, namun kasih karunia-Nya menjadi lebih utama demi keselamatan manusia. Sekalipun demikian, jangan pernah lupa bahwa penyesalan dan pertobatan dibutuhkan juga dari pihak kita.Marilah nyatakan kasih karunia Allah itu dalam kehidupan keluarga kita. Kita patut hidup di dalam-Nya menurut rasul Paulus (ayat 10d). Sebagai keluarga Kristen, seharusnya kita mengandalkan Tuhan dan melakukan segala sesuatu sesuai perintah-Nya, supaya kasih karunia Allah terus mengalir dalam kehidupan.
Doa : Berikanlah kasih karunia-Mu bagi keluarga kami, ya Tuhan! Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar