(Bacaan. 1 Karintus 15 : 9-10)
Dalam sebuah
percakapan panjang melalui handphone, seorang laki-laki yang biasanya dipanggil
Kaka bu mengatakan : beta seng sangka lai kalau orang banyak
pilih beta par jadi pengurus di unit. Beta pung kehidupan yang gelap beberapa
tahun yang lalu ternyata dong seng hitung akang dan menjadikan akang sebagai
alasan untuk menolak beta. Beta yakin kalau samua ini dapat terjadi karna kasih
karunia Allah. Apa yang dikatakan dan diakui oleh Kaka bu tersebut sama
dengan yang dirasakan dan diakui oleh Rasul Paulus. Ia dapat mendirikan Jemaat
Korintus dan melayani selama kurang lebih 18 bulan di sana hanya karena kasih
karunia Allah. Rasul Paulus menjelaskan tentang dirinya sebagai bagian dari
pemberitaan injilnya kepada jemaat di Korintus. Cara Allah memilih dan memakainya
merupakan sesuatu yang luar biasa, yang hanya dapat dipahami dengan iman. Rasul
Paulus pun menyebut tindakan Allah tersebut sebagai bukti kasih karunia-Nya
kepadanya. Untuk itu sudah sepatutnyalah kasih karunia tersebut diresponi oleh
Paulus dengan ketekunan dan kerja kerasnya dalam pemberitaan injil. Komitmen
dan integritas dirinya untuk melayani pun tak dapat diragukan oleh siapa pun.
Semua yang dilakukan itu pun dipahami Paulus sebagai kerja dari kasih karunia
Allah di dalam dirinya.
Sebagaimana pemahaman dan iman yang dimiliki oleh Rasul Paulus dalam memandang cara Allah bagi dirinya, demikian juga seharusnya bagi kita selaku orang percaya. Semua yang dialami dan kerjakan sehingga menimbulkan suatu karya pelayanan dan kesaksian tentang Tuhan Allah, mestinya kita sadari sungguh sebagai wujud dari kasih karunia Allah. Hal ini tentunya akan berdampak pada dijalaninya kehidupan dengan selalu mengandalkan campur tangan Tuhan serta menjadikan kita sebagai pribadi yang rendah hati.
Doa : Tuhan berikanlah kasih karunia-Mu bagi kami untuk
tetap setia melakukan tugas pelayanan dan kesaksian. Amin. (Sumber LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar