MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA ALLAH

Posting Komentar

(Bacaan : 1 Korintus 1 : 4-9)

Dalam relasi dengan sesama, kita lebih mudah mengingat kelemahan dan kekuarangan daripada kebaikan. Tidak demikian dengan Rasul Paulus. Persoalan jemaat di Korintus tidak membuatnya berhenti mengucap syukur. Ia mengingat umat Allah di Korintus serta menaikkan ucapan syukurnya atas mereka. Ada tiga hal yang menjadi dasar ucapan syukur Rasul Paulus. Pertama, jemaat di Korintus telah menerima dan mengalami kasih karunia Allah. Inilah sumber kekayaan mereka. Karunia ini akan digunakan sebagai sarana untuk memuliakan dan menyaksikan Allah karena itu mereka mengalami pertumbuhan rohani yang pesat. Kedua, mereka sudah menjadi saksi Kristus. Ketiga, Allah yang melimpahkan kasih karunia dan rahmat kepada mereka, adalah Allah yang setia.Ungkapan syukur ini memang merupakan suatu penilaian yang jujur tentang keadaan jemaat Korintus di dalam Kristus dan merupakan landasan bagi permintaan Paulus agar jemaat hidup sesuai dengan keadaan itu. Belajar dari surat Paulus ini, maka pengucapan syukur dalam Kristus harus dimulai dari pemahaman dan kesadaran. Kita harus sadar tentang siapa kita di hadapan Allah. Kita wajib mengenal siapa Tuhan serta Pemimpin kehidupan kita. Tanpa pemahaman ini, maka pelayanan yang kita lakukan hanya sebatas kesibukan belaka. Pertumbuhan iman yang benar akan mengarahkan dan menuntun pelayanan untuk memuliakan Kristus. Inilah dasar yang sejati dari hidup yang bersyukur. Karena itu, berupayalah dengan ketulusan hati selalu mengucap syukur atas segala sesuatu termasuk bersyukur untuk kebaikan dan keberhasilan orang lain. Bukan sebaliknya sombong atas keberhasilan kita dan iri hati atas keberhasilan orang lain. Syukurilah setiap kebaikan dan keberhasilan karena itulah kasih karunia Allah dalam hidup kita. 

Doa : Ya Tuhan, kami mengucap syukur atas kasih karunia-Mu yang telah menyelamatkan kami umat-Mu. Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter