Cacat tubuh laki-laki itu, namun ia bisa mencari nafkah dan menjadi pengusaha yang sukses. Dia juga menikahi seorang gadis sempurna tanpa cacat dan sama-sama mereka membangun rumah tangga dan memperoleh dua orang anak yang cantik dan sehat. Orang memandang rendah kepadanya, tidak punya masa depan, dengan hidup yang seperti begitu. Namun Tuhan membuat dia berhasil dan sukses. Dalam kondisi cacat di kursi roda, laki-laki itu memiliki kemampuan untuk mendidik dan menuntun keluarganya dengan baik. Anak-anak diingatkan untuk hadapi tantangang dan cobaan. Jalanilah dengan keyakinan bahwa dengan iman dan doa, setia dan taat pada Tuhan, kita dapat melakukan segala yang baik dalam hidup ini. Sosok Ayah yang cacat ini telah memberikan inspirasi kepada keluarga kita, dan lainnya bahwa Allah itu baik. Allah mempercayakan kita sebagai gembala yang memimpin keluarga Allah. Ia memberi hati yang taat ibarat hati seorang ayah yang mengasihi anak-anaknya, membimbing menuntun pada jalan kebenaran dan hidup. Anak-anak akan mengenal sosok ayah sebagai gembala dan berbangga memilikinya, sekalipun dia seorang yang cacat fisiknya. Kita belajar tidak saja mengenal Allah, tetapi mengenal perbuatan-perbuatan-Nya yang Ia lakukan atas kita. Karenanya setiap orang yang percaya harus menyerahkan diri penuh dalam tuntunan-Nya. Banyak keberhasilan dan kesuksesan di didapat oleh karena takut akan Tuhan, hidup dalam ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan. Dalam susah maupun senang hiduplah bersama Tuhan sebab Dia gembala yang baik, yang selalu menggembalakan kita. Marilah kita belajar dari Tuhan gembala yang baik, supaya kita pun dapat menggembalakan yang lain dengan hati yang penuh kasih.
Doa: Tuhan, karuniakanlah kemampuan bagi kami dalam menggembalakan keluarga. Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar