Nabi Yeremia dipanggil dan diutus Tuhan Allah untuk menyampaikan nubuatan Tuhan kepada Zedekia raja Yehuda di Israel Selatan yang berpusat di Yerusalem. Beberapa kali raja Zedekia memanggil Yeremia untuk mendengar pesan Tuhan, namun raja Zedekia tidak melakukannya tetapi mengabaikannya. Dalam bacaan kita, nabi Yeremia dipanggil kembali dan melakukan percakapan terakhir dengan raja Zedekia. Yeremia menyampaikan firman Tuhan kepada Zedekia untuk menyerahkan diri kepada penguasa Babel, tetapi Zedekia tidak menaatinya dan akhirnya ia dan umat Israel di buang ke Babel. Namun demikian, Yeremia tetap melakukan tugas panggilan dan pengutusannya dengan setia, walaupun ia juga diperhadapkan dengan tantangan bahkan ancaman bagi keselamatan dirinya. Yeremia percaya bahwa perlindungan dan penyertaan Tuhan selalu nyata dalam seluruh kehidupan serta tugas panggilan dan pelayanannya. Itulah sebabnya Yeremia tetap konsisten serta setia melakukan tugas panggilan dari Tuhan. Yeremia tetap menyampaikan suara kenabiannya dengan berani dan tidak ada kepentingan bagi dirinya. Yeremia siap menerima apapun risiko yang ia lakukan dari tugas panggilan dan pengutusannya. Hal inipun menjadi kesaksian bagi kita sebagai orang percaya untuk tetap setia melakukan panggilan dan pengutusan kita, menyampaikan suara kenabian kita di tengah masyarakat, ketika berhadapan dengan ketidaktaatan dan berbagai perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Seringkali apa yang kita katakan atau lakukan, tidak didengar atau tidak dipedulikan, apalagi ditaati. Tetapi teruslah menyampaikan pesan firman Tuhan melalui buah pikiran, perkataan, sikap dan perbuatan yang baik dan benar, apapun risikonya. Percayalah bahwa kita tidak sendiri, sebab Allah dalam Yesus Kristus pasti menyertai kita.
Doa : Tuhan, mampukan kami dalam melakukan tugas panggilan-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar