Saudaraku,
hari ini kita melaksanaan Perjamuan Kudus, namun kita diingatkan bahwa dalam
pelaksanaannya masih kedapatan pemahaman atau tindakan yang salah yang bisa mengurangi makna dan kekudusan
Perjamuan kudus. Misalnya: menganggap Perjamuan Kudus sebagai ritual kosong,
mengambil bagian tanpa pertobatan, menyimpan permusuhan atau konflik dengan sesama.
Cara yang salah juga dipraktekkan oleh jemaat di Korintus (ay.17-22), dimana
mereka mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan tapi hidup dalam perselisihan dan
perpecahan, mereka menunjukkan sikap egois, makan dan minum terlebih dahulu
tanpa mempedulikan orang lain, ada yang menjadi mabuk dan tidak memperhatikan
orang yang lapar. Ayat
27-32 menekankan bahwa seseorang harus memeriksa dirinya sendiri sebelum
mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Ini mengajarkan pentingnya pertobatan
dan kehidupan yang benar di hadapan Allah. Paulus mengingatkan mereka tentang
makna sejati dari Perjamuan Tuhan agar tidak mendatangkan penghukuman atas diri
mereka sendiri (ay.29). Di Perayaan Jumat Agung hari ini mengajak kita untuk
merenungkan hidup dan memperbarui komitmen iman kita. Bagi kita yang merayakan
Perjamuan kudus supaya menjaga hati dengan cara bersyukur, bertobat, dan
membaharui hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami
memaknai perjamuan kudus dengan hati yang benar, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar