Bacaan: 2 Tawarikh 34 : 8 - 21
Sebagai manusia, kita ini pasti mewarisi sesuatu.
Baik dari sejarah sebelum kita atau
dari para pendahulu, leluhur orang tua atau warisan dari masa lalu kita
sendiri. Warisan itu bisa
yang baik, bisa pula yang buruk. Warisan
yang baik pasti menguntungkan, melegakan dan melancarkan jalan kita ke
depan.Warisan yang buruk akan membebani, menghambat dan merugikan jalan kita ke
depan. Kitab Tawarikh adalah
kitab yang ditulis atau ditujukan kepada satu generasi umat Israel yang
mewarisi kehancuran bangsanya, karena generasi pendahulu mereka kalah perang.
Mereka dibuang dan dijajah di tanah
Babilonia. Setelah 70 tahun mereka
diijinkan untuk pulang ke negeri asal dan mulai
memperbaiki rumah Tuhan. Ketika pekerjaan dilakukan, Imam Hilkia menemukan kitab
Taurat Tuhan. Sebuah dokumen hidup yang mengingatkan bahwa hukuman hebat yang
dialami mereka adalah karena nenek-moyang mereka tidak memelihara dan melakukan
Firman Tuhan. Kitab Taurat
sebagai dokumen mengingatkan umat
Israel dan kita semua, bahwa Tuhan itu terlebih besar dari semua kondisi yang
kita warisi, termasuk kondisi yang buruk
dan warisan-warisan yang negatif. Jikalau
Tuhan memberi perkenaan dan rahmat, dan kita
tidak menyerah pada penjara nasib atau kegagalan di masa lampau
atau warisan-warisan yang membebani dan menghambat, maka segala perubahan
bisa saja terjadi. Firman Tuhan adalah dokumen warisan yang baik
dan menguntungkan, bacalah!
Doa: Tuhan, sertailah
agar warisan masa lalu yang buruk, tidak memenjarakan kami untuk berubah, amin.
Posting Komentar
Posting Komentar