Ada sebuah tulisan bunyinya begini: “lupakan
setiap kebaikan yang kamu lakukan segera sesudah kamu melakukannya. Tetapi ingatlah
orang-orang yang pernah membantumu, berterimakasihlah kepada mereka”. Nasehat
seperti ini muncul karena memang dalam kenyataan sering terjadi ironi. Manusia
selalu mengingat hal-hal yang sepatutnya dilupakan dan sebaliknya lekas
melupakan hal-hal yang sepatutnya untuk diingat. Padahal apa yang diingat itu
akan ikut menentukan bagaimana rupa kehidupan kita. Kesadaran akan pentingnya mengingat, menjadi alasan mengapa Yosua
menuliskan kembali salinan hukum Musa diatas loh-loh batu. Tidak lain, supaya
umat Israel jangan melupakan firman Tuhan dan terus hidup menurut ketetapanNya.
Kitab Taurat menjadi dokumen sejarah yang menyelamatkan dan menuntun kehidupan
mereka memasuki masa depan yang baik. Apakah yang sedang menempel di ingatan
kita saat ini? kenangan buruk atau manis? Jangan biarkan memori kita
terus dipenuhi dengan pengalaman buruk, perkataan pahit, perkara-perkara usang
dan merusak kebahagiaan. Kita punya pilihan untuk terus menjalani kehidupan
yang diarahkan oleh ingatan akan hal-hal yang baik, indah, luhur dan bermutu.
Hal itu semua didapati dalam kebenaran firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan
kemenangan kita. Maka, simpanlah firman Tuhan dalam ingatan dan lakukanlah!
Doa: Tuhan,
perkataanMu selalu menghidupkan. Tolong kami untuk terus mengingatnya, Amin
Posting Komentar
Posting Komentar