Setia Melayani Tuhan, Memperoleh Kehormatan Allah

Posting Komentar
Bacaan: Yohanes 12:20-26
Dalam bukunya seri: Selamat Melayani, Pdt DR. Andra Ismail mengutip pertanyaannya yang pernah dikemukakan oleh Plato "Siapakah yang senang kalau harus melayani orang lain?" ungkapan ini menunjukkan kejujuran seorang plato tentang hal melayani. Bagi Plato melayani atau "menjadi babu" bagi orang lain bukan sesuatu yang menyenangkan. Sekalipun demikian, kita bangga ketika menyatakan "siap melayani" atau bersedia "menjadi pelayan gereja". Sayangnya, dalam kenyataannya kita tidak setia melaksanakan tugas tersebut dengan baik; bersungut-sungut, bermalas-malasan, dsbnya. Tuhan Yesus menyatakan "Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada" (ay.26). Perkataan Tuhan Yesus ini menunjuk kepada kematian-Nya (ay.25). Jadi, barangsiapa mau menjadi pelayan dia harus bersedia menderita bahkan mati demi Kristus, Di sini, ada unsur ketaatan, kesetiaan dan komitmen sungguh- sungguh untuk melayani Tuhan Yesus. Dengan ketaatan tersebut, seseorang akan mendapatkan kehormatan (berkat, anugerah) dari Allah sebagai pahala atau upah.
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami menjadi Pelayan yang setia untuk melayani Tuhan Yesus, amin.
20 Juli Sabtu
2 Korintus 3:1-6
Jangan Menyombongkan Diri Dalam Pekerjaan Tuhan
da seorang pengusaha kaya raya mengajak seorang pendeta makan di salah Asatu satu restoran ternama, selesai makan mereka menuju tempat parkir dan bertemu dengan seorang pengemis. Kemudian pengusaha tadi memberikan 100 ribu rupiah kepada pengemis itu. Si pengemis langsung gembira dan mendoakan pengusaha kaya tadi, tapi si pengusaha langsung menegur "Stop jangan berdoa untuk saya karena saya sudah kaya, berdoa untuk dirimu saja karena kamu miskin". Perkataanya menunjukkan kesombongan diri. Hal kesombongan atau memuji diri pun diperlihatkan oleh orang Kristen di Korintus dalam perikop bacaan tadi. Mereka suka memuji diri (ay.1) atas hasil pekerjaan dan pelayanan mereka. Untuk itu Paulus mengingatkan mereka bahwa Jemaat Kristen di Korintus adalah hasil dari pekabaran Injil yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Karena itu tidak ada alasan untuk menyombongkan diri. Apa yang diterima merupakan anugerah Tuhan.
Doa: Roh Kudus jagalah hati kami supaya kami tidak "sombong rohani", amin.
Yohanes 12:20-26
Setia Melayani Tuhan, Memperoleh Kehormatan Allah
alam bukunya seri: Selamat Melayani, Pdt DR. Andar Ismail mengutip pertanyaan Dya yang pernah dikemukakan oleh Plato "Siapakah yang senang kalau harus melayani orang lain?" ungkapan ini menunjukkan kejujuran seorang plato tentang hal melayani. Bagi Plato melayani atau "menjadi babu" bagi orang lain bukan sesuatu yang menyenangkan. Sekalipun demikian, kita bangga ketika menyatakan "siap melayani" atau bersedia "menjadi pelayan gereja". Sayangnya, dalam kenyataannya kita tidak setia melaksanakan tugas tersebut dengan baik; bersungut-sungut, bermalas-malasan, dsbnya. Tuhan Yesus menyatakan "Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada" (ay.26). Perkataan Tuhan Yesus ini menunjuk kepada kematian-Nya (ay.25). Jadi, barangsiapa mau menjadi pelayan dia harus bersedia menderita bahkan mati demi Kristus, Di sini, ada unsur ketaatan, kesetiaan dan komitmen sungguh- sungguh untuk melayani Tuhan Yesus. Dengan ketaatan tersebut, seseorang akan mendapatkan kehormatan (berkat, anugerah) dari Allah sebagai pahala atau upah.
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami menjadi Pelayan yang setia untuk melayani Tuhan Yesus, amin.
20 Juli Sabtu
2 Korintus 3:1-6
Jangan Menyombongkan Diri Dalam Pekerjaan Tuhan
da seorang pengusaha kaya raya mengajak seorang pendeta makan di salah Asatu satu restoran ternama, selesai makan mereka menuju tempat parkir dan bertemu dengan seorang pengemis. Kemudian pengusaha tadi memberikan 100 ribu rupiah kepada pengemis itu. Si pengemis langsung gembira dan mendoakan pengusaha kaya tadi, tapi si pengusaha langsung menegur "Stop jangan berdoa untuk saya karena saya sudah kaya, berdoa untuk dirimu saja karena kamu miskin". Perkataanya menunjukkan kesombongan diri. Hal kesombongan atau memuji diri pun diperlihatkan oleh orang Kristen di Korintus dalam perikop bacaan tadi. Mereka suka memuji diri (ay.1) atas hasil pekerjaan dan pelayanan mereka. Untuk itu Paulus mengingatkan mereka bahwa Jemaat Kristen di Korintus adalah hasil dari pekabaran Injil yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Karena itu tidak ada alasan untuk menyombongkan diri. Apa yang diterima merupakan anugerah Tuhan.
Doa: Roh Kudus jagalah hati kami supaya kami tidak "sombong rohani", amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter