Rasul Paulus pun menyadari betapa waktu itu begitu penting. Maka setelah perpisahan yang berat dengan para penatua di Efesus, Paulus dan rekan-rekannya segera melanjutkan perjalanan mereka. Ayat 1-7 memperlihatkan bahwa bagaimana mereka terus bergerak tanpa henti. Mereka menggunakan setiap kesempatan yang ada di setiap tempat yang disinggahi kapal yang mereka tumpangi untuk mengunjungi, melayani dan bersekutu dengan saudara-saudara seiman. Paulus dan rekan-rekannya tidak menyia-nyiakan waktu sebagai kesempatan berharga untuk menyatakan kasih dan kepedulian mereka terhadap jemaat. Mereka mau mengetahui keadaan saudara-saudara seiman dan menyaksikan karya Tuhan melalui para hamba-Nya sebagaimana Filipus dan keempat anak gadisnya yang memiliki talenta khusus dalam melayani Tuhan. Mereka juga tidak lupa menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Karena mereka tahu, perjalanan mereka tidak akan berhasil tanpa campur tangan Tuhan. Hidup ini begitu singkat dan kesempatan tidak selalu ada. Maka manfaatkanlah waktu yang diberikan Tuhan dengan bijak sebagai satu kesempatan emas untuk bersekutu, melayani dan memberitakan injil serta menyatakan kepedulian dan kasih terhadap mereka yang menderita.
Doa: Ajarlah kami menghargai waktu pemberianMu ya Tuhan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar