Keutuhan itu Anugerah

Posting Komentar
Bacaan: Yehezkiel 37:1-14
Menjadi utuh atau tidak tercerai berai merupakan harapan dan setiap orang Imembangun relasi, baik antar personal maupun dalam satu persekutuan. Namun harapan agar tetap utuh dapat saja hilang jika diperhadapkan dengan keadaan yang begitu rumit. Situasi seperti inilah yang dihadapi oleh bangsa Israel ketika berada di pembuangan. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang yang sudah kering dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang (ay. 11b), menunjukkan keadaan bangsa Israel yang sedang tidak baik-baik saja. Akan tetapi melalui penglihatan nabi Yehezkiel, Tuhan hendak menyampaikan berita pengharapan yakni la akan membawa umat-Nya kembali ke tanah Israel (ay. 12). Artinya, Tuhan akan memulihkan serta mengutuhkan kernbali bangsa pilihan-Nya itu. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa betapa pentingnya membangun spirit keutuhan dalam menjalani hari-hari kehidupan. Sekalipun dalam kenyataannya keutuhan itu sendiri dapat terabaikan karena kepentingan orang-orang tertentu. Sebagaimana Tuhan menganugerahkan keutuhan kepada bangsa Israel, maka dengan demikian prinsip agar tetap utuh harus terus dihidupi oleh kita semua. Biarlah pribadi-pribadi kita tetap bersemangat menjaga keutuhan di lingkungan dimana kita berada, terlebih khusus sebagai persekutuan di dalam Kristus. Karena keutuhan itu adalah anugerah pemberian Allah, maka perioritaskanlah keutuhan baik sebagai anggota keluarga, sebagai para pelayan maupun di lingkungan sosial lainnya. Hindarilah semua hal yang berpotensi merusak keutuhan hidup bersama dan teruslah berpengharapan kepada Allah yang mengutuhkan.
Doa: Tuhan tolong kami menjaga keutuhan sebagai snugerah Mu. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter