Pikul Salib

Posting Komentar
Bacaan: Lukas 23:26-32
Hari itu Ishak sementara mempersiapkan diri untuk mandi. Rencananya ia akan baru saja berdoa meminta pertolongan Tuhan berkenan dengan kondisi kesehatan Agus. la seorang mahasiswa yang akan menyusun skripsi namun karena sakit maag yang mengarah pada asam lambung, maka ia diminta pulang untuk menjalani pengobatan bersama orangtuanya. Istrinya Mega sementara berbelanja di toko yang terletak di depan rumah mereka. Ishak, yang sebelumnya berencana mandi, tiba-tiba dikagetkan dengan bunyi benturan keras. la lalu mendengar teriakan orang-orang di sekeliling rumahnya. Pikirnya, pasti telah terjadi tabrakan. Ternyata benar apa yang ia pikirkan. Namun, yang tidak pernah Ishak duga adalah korban tabrak adalah istrinya sendiri. Seperti itulah kehidupan. Tinggal sehari lagi kita akan merayakan Jumat Agung. Bacaan hari ini menceritakan Simon orang Kirene yang dipaksa memikul salib Tuhan. Juga diceritakan tentang tangisan perempuan-perempuan ketika melihat Tuhan memikul salib. Tuhan Yesus mengajarkan hidup ini keras. Betapa sering kita dipaksa menghadapi kenyataan hidup yang tidak pernah kita duga. Tuhan Yesus telah menjalaninya demi penyelamatan kita. Untuk itu, tetaplah setia pikul salib sebab Tuhan Yesus tidak akan meninggalkan kita sendiri dalam menghadapi apapun. Ibarat pelangi sehabis hujan, demikian gambaran kasih setia Allah yang akan sertai kita walaupun dalam situasi buruk seperti apapun.
Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk tetap pikul salib. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter