Seorang gdis remaja nampak berjalan menyusuri setapak dengan wajah sedih. Beberapa anak laki-laki yang sementara berdiri di ujung jalan setapak itu melihatnya dan bersiul menggoda. Seorang wanita peruh baya yang kebtulan melewati jalan setapak yang sama kemudian memarahi anak-anak lelaki tersebut dan mengajak gadis remaja tersebut utnuk berjalan bersama dengannya. :Kamu mau kemana, nak? Wajahmu terlihat sedih sekali, tanya wanita paruh baya. Tiba-tiba terdengan isakan tangis, lalu dengan suara yang serak ia meceritakan keberadaan di rumahnya. Ia sedih karena ayahnya setiap hari minum dan mabuk. Ia tidak tahu mengapa ayahnya tidak lagi bekerja. Ibunya menjadi satu-satunya timpuan ekonomi keluarga, harus bekerja dari pagi hingga maalam. Kdang ibunya pung tak pulang. Ia bersama kakak dan adiknya kadang harus menguruh diri sendiri. :Kami seperti tak punya orang tua. Apakah kami yang slah hingga orang tua kami jadi seperti ini? Saya tidak mau pulang tapi saya tidak athu harus kemana." ungkap gadis berusia 16 tahun itu. Situasi seperti ini mungkin tidak hanya dialami oleh anak gadis ini tapi juga dialami oleh kita atau keluarga kristen yang ada di sekitar kita. Banyak anak-anak Kristen yang ditelantarkan oleh orang tua mereka karena berbagai masalah yang tak mampu dihadapi oleh ayah dan ibu mereka. Tak sedikit dari antara ayah atau ibu mereka yang terlibat mabuk-mabukan, percabulan, perta pora, judi dan perbuatan cemar lainnya. Rasul Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang demikian telah mebiarkan hidupnya dipinpin oleh keinginan daging. Kehidupan orang Kristen seharusnya dipinpin oleh Roh, sebab Roh akan mewujudkan kehidupan yang penuh cinta kasih, sukacita, kebaikan, kesabaran, kesetiaan, damai sejahtera, dll.
Doa: Ya Yesus, tolnglah kami untuk hidup dipimpin oleh Roh-Mu. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar