Kerendahan Hati Mendahului Kehormatan

Posting Komentar
Bacaan: Amsal 15 : 33
“Tidak perlu ajar beta!, kata-kata ketus itu keluar dari salah satu pegawai di kantor yang tidak menghargai usulan yang disampaikan dalam rapat. Ia tidak mau dibilang tentang kekeliruannya.Di dalam Kitab Amsal, orang bijak adalah orang benar yang taat kepada Allah dan hidup sesuai ajaran Kitab Suci. Sebaliknya, orang bodoh menghina didikan. Salomo membandingkan sikap, perbuatan, dan kata-kata orang berhikmat dan orang bodoh dan menerangkan bahwa orang yang berhikmat atau bijaksana akan selalu rendah hati. Kenyataannya, tidak semua orang dapat bersikap rendah hati. Ada yang tidak mau dibilang atau diajar. Padahal salah satu aspek Kerendahan hati adalah memiliki hati yang mau diajar. Kita diajarkan oleh firman Tuhan agar hidup takut Tuhan, dengan begitu kehidupan menjadi baik dan bermanfaat. Kita pun dapat belajar dari orang lain, karena tidak semua hal kita tahu dan miliki Kita bukanlah siapa-siapa tanpa Tuhan dan orang lain. Keberhasilan dan kesuksesan yang kita terima dalam hidup pun selalu terkait dengan kebaikan  Tuhan dan pengorbanan orang lain. Kerendahan hati mengajarkan bahwa kita bisa belajar dari siapa pun bahkan dari hewan. Orang-orang yang rendah hati akan memiliki kehormatan. Mari kita menjadi orang-orang yang takut Tuhan dan rendah hati.
Doa: Mampukanlah kami untuk terus hidup rendah hati dan suka belajar dari orang lain, Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter