Menyelesaikan Masalah Tanpa Kekerasan

Posting Komentar
Bacaan: Kejadian 16 : 1-16
Kisah tentang Abram dan Sarai, pasangan suami-isteri yang tidak memiliki anak sampai usia tua, kita semua tahu. Ini yang menyebabkan kebahagiaan dalam keluarga terasa tidak sempurna serta kurangnya iman sarai terhadap janji Allah tentang keturunan. Dalam situasi tersebut, muncullah ide Sarai agar Abram memperistri Hagar (hamba Sarai yang berasal dari Mesir) supaya mereka memiliki anak. Hagar bersedia diperistri oleh Abram, kemudian dia mengandung (ay.3-4). Kehamilan Hagar tentu mambawa kebahagian bagi Abram dan sarai karena mereka akan segera mendapatkan keturunan. Tetapi muncul masalah baru bagi rumah tangga Abram dan isterinya, sarai. Ketika Hagar tahu bahwa dia mengandung, maka dia menjadi sombong; memandang rendah dan menghina Sarai. Sikap Hagar ini sangat menyakiti hati Sarai, maka bangkitlah amarahnya sehingga Sarah menindas dan memberi tekanan yang berat kepada Hagar sampai dia kehilangan semangat untuk hidup dan kemudian lari meninggalkan majikannya. Dari kisah ini kita beroleh makna bahwa selalu ada masalah dalam rumah tangga, namun usahakanlah menyelesaikan masalah dengan mengandalkan Tuhan bukan berdasarkan keinginan kita semata-mata. Karena bisa saja bukan menyelesaikan masalah tapi menimbulkan masalah baru yang jauh lebih besar.Selain itu, usahakan meyelesaikan masalah dengan membangun hidup tanpa penindasan karena penindasan (kekerasan) dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Doa: Tuhan, tolonglah kami membangun hidup tanpa penindasan, amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter