Pengalaman menjadi seorang Voluntier/relawan pada satu Yayasan penanganan kekerasan anak dan perempuan di Maluku, memberi kesan berbeda bagi Sarah (nama samaran) terhadap perlakuan kekerasan yang dialami anak dan perempuan, baik kekerasan seksual maupun KDRT. Dampak yang sangat besar dialami oleh para korban kekerasan yaitu hilang kepercayaan diri dan hilang percaya pada orang lain. Dalam konteks ini, sebagai relawan bahkan konselor, sarah berupaya menciptakan suasana aman bagi korban kekerasan yang didampinginya agar mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Selain pemulihan diri dan batin, Sarah mengarahkan pandangan orang yang didampinginya itu kepada Tuhan sebagai tempat perlindungan baginya. Tuhan adalah Allah yang peduli dan selalu menolong orang-orang lemah. Tuhan tidak suka akan perilaku kekerasan. Pada ayat yang ke-5 dan 6 dari bacaan ini, pemazmur menegaskan hal penting itu kepada kita bahwa Tuhan membenci kekerasan, Ia menhujai orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang, angin yang menhanguskan.
Penderitaan karena kekerasan sering mengakibatkan ketidakberdayaan. Manusia dalam keterbatasannya tidak memiliki kekuatan apapun ketika ada dalam situasi yang demikian. Oleh karenanya, berharap pada keadilan Tuhan menjadi kekuatan setiap jiwa yang berjuang serta menjadikan kita sebagai orang-orang yang sadar bahwa hanya Tuhanlah tempat perlindungan dan sumber kedamaian. Jadikanlah Tuhan sebagai penopang dalam kehidupan. Percayalah semua/Luka dalam hidup, hati dan batin kita akan terobati di dalam Kasih dan Penyertaan-Nya.
Doa: Kami sungguh meyakini Tuhan, hanya Bersama-Mu segala kesesakan hidup berubah menjadi kelegaan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar