Kata-kata Tuhan Yesus dalam bacaan ini merupakan pengajaran yang amat dikagumi namun juga tidak disukai oleh kebanyakan orang. Kata-kata ini bertentangan dengan apa yang biasanya orang dunia lakukan kepada musuh-musuhnya. Kristus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama dengan sungguh. Saat kebanyakan orang di dunia ini lebih bersikap menuntut balas ketika disakiti, dicurangi atau dirugikan, Kristus mengajak kita untuk mengasihi dan bahkan mendoakan mereka yang telah membuat sakit dan menderita (ay.44). Pada saat lulus kuliah dan memutuskan untuk test vikaris sebelum melayani di GPM, saya pernah mendaftar di suatu lembaga dan mengikuti sebagaimana prosedus yang ada dengan semua tahapannya. Tiba saat pengumuman hasil ternyata saya dinyatakan tidak lulus karena alasan keterbatasan fisik. Kaki saya yang cacat seperti ini, mareka anggap tidak bisa melayani di pedalaman. Saya lahir sebagai bayi prematur yakni usia 6 bulan, jadi ada di bagian kaki yang masih belum terbentuk sepmpurna dan mempengaruhi cara berjalan. Ketiak saya mendengar itu saya sedih dan menangis, lalu mengatakan kepada Tuhan: "Tuhan, apa yang mereka katakan saya tidak dapat merubahnya, saya serahkan kepada-Mu". Akhirnya setelah satu tahun berselang, Tuhan punya rencana yang lebih indah. Saya dipakai-Nya sebagai pelayan di GPM. Dalam penderitaan, berserulah kepada Tuhan dan Ia akan memberikan apa yang terbaik. Jangan membalas dalam bentuk apapun ketika kita disakiti, sebaliknya serahkan semuanya dalam doa karena Tuhan yang lebih tahu apa yang baik bagi kehitupan setiap orang.
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami berdoa bagi mereka yang menyakiti kami. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar