Apa yang dapat kita lakukan jika mengalami kesesakan hidup? Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat ditemui pada Mazmur 46. Mazmur ini ditulis ketika kesukaran hidup melanda Israel. Wujud kesukaran hidup tersebut adalah Yerusalem dikepung oleh Sanherib, raja Asyur. Namun Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan terebut. Karena itu, Mazmur 46 ini berisikan suatu sanjungan yang sangat tinggi kepada Allah atas keperkasaan-Nya yang menolong dan menyelamatkan Israel. Pemazmur memberi kesaksian tentang kehebatan Allah (ay. 2-8). Alah diyakini sebagai tempat perlindungan, kekuatan, dan penolong dalam kesesakan. Selanjutnya umat diajak untuk merenungkan pekerjaan Allah (ay.9-12). Allah yang menyelamatkan melalui pemusnahan musuh dan penghentian peperangan. Dia adalah tempat perlindungan dan sumber penyegaran di tengah kesesakan. Allah juga bermaksud untuk menghapus segala kekacauan dalam dunia politik manusia (ayat 10) supaya seluruh bumi meninggikan-Nya. Tuhan Allah harus ditinggikan, sebab nyata bahwa Ia selalu menyertai umat-Nya dan terus menjadi kota benteng. Berdasar pada kesaksian ini, kita dapat mengintrospeksi perjalanan hidup. Terkadang kita juga mengalami kesesakan, namun ternyata dalam masa hidup yang sulit itu, Tuhan selalu hadir menopang, menolong, dan menyelamatkan. Setiap orang dan keluarga memiliki pengalaman hidup tentang kebaikan Tuhan. Pertolongan-Nya kita alami saat bergumul dengan masalah kesehatan fisik dan batin, ekonomi atau yang lainnya. Atas dasar itulah, kita harus terus meyakini kekuatan kuasa Tuhan Allah yang tetap menyertai dan menolong dalam perjalanan hidup ini.
Doa: Tuhan, tolong kami selalu untuk terus meyakini kuasa-Mu yang menyertai, menolong dan menyelamatkan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar