Zaman sekarang, manusia telah dibawa ke dalam suatu situasi yang disebut dengan nama kesibukan disertai banyak persoalan, penyakit, bahkan perang yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Kejahatan manusia semakin tinggi, merosotnya moral hidup, masalah sosial, ekonomi yakni kemiskinan, bencana alam, dan sebagainya. Kepada siapakah persoalan-persoalan ini disampaikan sehingga kita dapat bernafas lega karena ada yang melindungi atau menolong? Daud menyatakan keyakinannya dengan tegas pada ayat 6 bahwa hanya pada Allah, kita harus berharap, sebab pada-Nya ada ketenangan. Allah itu gunung batu dan keselamatan, kota benteng yang tidak tergoyahkan, serta ada perlindungan penuh. Pemazmur mengakui, aku tidak akan goyah (ayat 7). Allah diakui sebagai Keselamatan dan kemuliaannya. Allah telah berkasih karunia kepadanya. Karena itu ia mendorong umatnya supaya hanya percaya kepada Allah, dan mencurahkan isi hati dalam doa hanya kepada-Nya. Daud menyampaikan semua persoalan hidupnya kepada Allah. Curahkanlah isi hati, maksudnya persoalan-persoalan hidup kepada Allah, sebab Dia-lah perlindungan kita. Jelaslah sudah jawaban atas pertanyaan kepada siapakah dapat disampaikan persoalan-persoalan hidup yang menimpa kita sekarang ini? Hanya kepada Tuhan Allah, kita sampaikan persoalan hidup. Curahkanlah isi hatimu kepada-Nya sebab Allah adalah tempat perlindungan kita. Jadi, apapun persoalan hidup yang dialami sekarang ini, belajarlah dari pengalaman iman pemazmur. Teladan iman yang diteladankannya adalah mencurahkan isi hati kepada Allah. Kita hadapi dan selesaikan persoalan atau pergumulan hidup dengan berlindung dan berharap pada kasih karunia-Nya.
Doa: Tuhan, dengarkanlah curahan hatiku kepada-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar