Kita telah berada di akhir pekan dan disapa firman Tuhan menurut Mazmur nyanyian ziarah. Mazmur ini berisi kerinduan untuk pergi dan berdiam di rumah Tuhan. Kerinduan mereka seperti burung-burung yang tinggal dekat mezbah Tuhan. Kerinduan yang mendalam itu meringankan perjalanan mereka, dimana daerah gersang dan tandus nampak memancarkan dan menjadi mata air. Sesampainya di rumah Tuhan, doa dipanjatkan, pujian diungkapan, kemudian Tuhan melimpahi mereka dengan berkat dan sukacita. Situasi sebagaimana dialami umat dalam persekutuan di rumah Tuhan, oleh pemazmur dilukiskan sebagai kebahagain yang memberi sukacita serta kekuatan untuk menjalani hidup mereka di tengah dunia. Kebahagian yang sejati dinikmati saat meninggalkan segala kesibukan mereka untuk berdiam dan bersekutu dengan Tuhan. Hal ini sejalan dengan ungkapan pemazmur yang menyatakan: lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain ( Maz. 84:11). Berada di rumah Tuhan adalah kesempatan mengungkapkan isi hati dengan bebas dan tulus, bersyukur atas penyertaan dan tuntunan Tuhan dalam perjalanan hidup serta bermohon kepada-Nya. Kesaksian firman Tuhan inipun menjadi teladan bagi kita sebagai keluarga Allah untuk senantiasa memiliki kerinduan datang ke rumah Tuhan untuk bersyukur dan memuji serta memuliakan-Nya. Tuhan telah menganugerahkan berkat, tuntunan dan penyertaan-Nya dalam pekerjaan atau usaha maupun pendidikan selama satu pekan. Oleh sebab itu kehadiran dalam kebaktian di hari minggu untuk memuji dan menyembah Tuhan mesti kita wujudkan dengan sukacita sebagai tanda syukur kepada-Nya. Bila akta iman yang demikian diwujudkan, maka kebahagian sejati selalu mewarnai seluruh perjalanan hidup kita sebagai keluarga dari hari ke hari.
Doa: Terimalah syukur dan sambut kami untuk berdiam di rumah-Mu yang kudus ya Tuhan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar