Terkadang kita dekat dengan seseorang, mendengarnya bicara dan melakukan sesuatu, namun orang tersebut tidaklah dipahami. Hal ini pernah terjadi saat Yesus tiba dan mengajar di tempat asal-Nya. Yesus mengajar dan mengadakan mujizat di Nazaret, tempat asal-Nya sehingga semua orang takjub, namun mempertanyakan hikmat dan kuasa Yesus. Rupanya mereka ini adalah orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka mempertanyakan, meragukan, dan sekaligus membenci serta menolak Yesus. Yesus ditolak oleh kelompok terpandang agama Yahudi, terpelajar dan para pemimpin yang tak mengetahui asal hikmat dan kuasa Yesus. Hikmat dan kuasa Yesus untuk mengajar dan mengadakan mujizat berasal dari Bapa-Nya. Kedudukan terhormat atau terpandang dan kepintaran serta popularitas menjadi tidak berkenan di hadapan Tuhan serta tak bermanfaat bila dikotori dengan kebencian dan penolakan. Orang berhikmat memberisihkan hati, rumah, kedudukan dan keberadaan serta lingkungan di mana ia berada dari rasa benci dan penolakan. Yesus diterima dan dihormati di rumahnya. ia dan seisi rumahnya memahami dan hidup seturut ajaran Yesus serta mengandalkan kuasa-Nya. Mereka yang berhikmat, karena memahami Yesus, mengerti pula ajaran pentingnya alam semesta bagi hidup manusia. Hari ini kita memperingati hari internasional gerakan sejuta pohon. Menanam pohon berarti besar bagi kelestarian dan keberlanjutan alam serta keberadaan manusia. Jadilah berhikmat dan pahamilah bahwa alam atau pohon dapat berada tanpa manusia, namun tidaklah demikian bagi manusia. Mari bergiat menanam pohon supaya bumi menjadi rumah yang hijau demi keberlanjutan hidup semua ciptaan. Semesta adalah ciptaan Tuhan yang harus dilestarikan dan salah satu caranya adalah menanam pohon. Mari menjadi satu dari sejuta orang yang menanam pohon sebab tanpa satu tak akan ada sejuta.
Doa: Ya Yesus tolonglah kami agar berhikmat dan terus menanam pohon. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar