Segala sesuatu yang kita lakukan pastinya dilatar-belakangi oleh apa yang disebut motivasi (daya dorong). Sama seperti dalam cerita Yesus menyembuhkan mata dua orang buta. Dua orang ini berjalan mengikuti Yesus sambil berseru “kasihanilah kami , hai anak Daud”. Tindakkan mereka yang berjalan mengikuti Yesus dalam keadaan buta, menjelaskan besarnya pengaruh motivasi. Mereka terdorong dan digerakkan oleh adanya keinginan untuk dijamah dan disembuhkan Yesus. Keinginan mereka untuk sembuh sangat kuat, sehingga menjadi berani masuk menjumpai Yesus dalam rumah dimana Ia berada. Kedua orang buta ini yakin bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk mata mereka yang tidak bisa melihat. Yesus tadinya sudah mendengar suara kedua orang buta ini, dan kini Yesus melihat lansung kedua orang buta tersebut datang dan menjumpai-Nya. Tentu, Yesus tahu bahwa kedua orang buta ini ingin dijamah dan disembuhkan oleh Yesus supaya bisa melihat. Yesus mendengar, melihat dan berkenen dengan upaya habis-habisan yang dilakukan kedua orang ini. Hal yang paling penting dari kisah ini adalah kedua orang tersebut terus mengikuti dan selalu berupaya menjumpai Yesus sebab mereka memiliki iman. Kedua orang tersebut sangat percaya bahwa dengan mengikuti Yesus, dan terus berupaya menjumpaiNya dalam iman, pasti Yesus akan menolong dan menyembuhkan. Keinginan untuk sembuh dari kebutaan didasarkan pada kesungguhan percaya. Keinginan tanpa iman tak pernah terwujud. Beriman tanpa berusaha mendekat pada Yesus pun sia-sia. Oleh sebab itu landaskanlah seluruh keinginan pada iman, teruslah berusaha untuk dekat pada Yesus dan terimalah anugerah-Nya. Yakinlah bahwa tak ada persoalan atau masalah yang lebih besar dari anugerah Tuhan. Jangalah kendorkan percayamu, Yesus pasti mendengar, melihat dan mengulurkan tangan kasih-Nya memberi pertolongan kepada kita.
Doa: Ya Tuhan, kuatkan kami untuk tidak saja mengikuti-Mu, namun juga selalu menjumpai-Mu dengan iman teguh. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar