HIDUP SEBAGAI HAMBA ALLAH

Posting Komentar
Bacaan. 1 Korintus 7 : 17-24
Hari pertama di minggu ini telah kita jalani dengan selamat sambil diajak untuk hidup sebagai hamba Allah. Apa artinya itu? Mari simak dulu cerita Sonia sebagai pengantar sekaligus pembanding. Sonia, adalah seorang ibu muda yang penampilan sehari-harinya "aduhai". Saat dia diminta untuk penjadi pengurus unit, penampilannya berubah. Pakaiannya tidak lagi "kekurangan kain", makeup-nya sudah tidak menor dan dia mulai suka menyapa orang. Pertanyaannya: Apakah penampilan fisik sesesorang dapat menjamin bahwa orang tersebut sudah hidup sebagai hamba Allah? Belum tentu! Penampilan fisik terkadang bisa menipu. Karena itu Paulus memberi ketegasan kepada jemaat Korintus dan kita bahwa memenuhi panggilan Allah dan menjadi hamba-Nya bukanlah persoalan lahiriah seperti sunat atau tidak (18), hamba atau orang merdeka (21), bukan juga soal penampilan. Seseorang menjadi hamba Allah karena ia telah dibeli dengan harga mala oleh Allah, yaitu darah dan nyawa anakNya, Yesus KRistus (23). Seseorang menjadi hamba Allah adalah karena dia telah ditebus oleh Allah dari kuasa dosa dan maut. Karena itu menjadi hamba Allah berarti hidup menurut ketetapan, peraturan, petunjuk dan ajaran-ajaran yang diturunkan-Nya. Paulus menekankan bahwa yang penting adalah perubahan hidup yang taat dan setiap kepada Allah, bukan sekedar penampilan fisik. Hidup dalam panggilan sebagai Hamba Allah dapat dilakukan dengan keberadaan kita apa adanya. Penampilan sederhana namun dengan hati yang lemah lembut, rendah hati dan tidak sombong. Ietulah yang dikehendaki Allah dari kita. Hiduplah sebagai hamba Allah dan lakukanlah kehendak-Nya.
Doa: Tuhan ampuni kami yang menyebut diri sebagai Hamba-Mu namun tidak melakukan kewajiban kami sebagai seorang Hamba Allah. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter