Bacaan. 2 Raja - Raja 20 : 1 - 11
Hizkia hadapi masalah berat saat ancaman perang dari Sanherib, raja Asyur. Di tambah lagi dengan penyakit yang diderita dan membahayakan nyawanya. Dalam kondisi demikian Yesaya diutus Tuhan untuk memberitahukan kematian Hizkia. Sekalipun penyakit itu memberatkannya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah perasaan batinnya yang mungkin sekali timbul dalam diri Hizkia, bahwa apakah Allah menentangnya, sehingga baru saja ia bebas dari ancaman peperangan Sanherib, kemudian sekarang ia terkena penyakit yang mematikan. Saat mendengar pemberitahuan Tuhan melalui Yesaya, maka yang dapat dilakukan Hizkia adalah memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa. Dalam doanya Hizkia memohon belas kasihan Tuhan. Hizkia meminta pada Tuhan dengan memperhitungkan kesetiaannya dengan hati tulus di hadapan Tuhan. Hidup dengan melakukan yang baik di mata Tuhan. Kemudiaan menangislah Hizkia dengan sangat.
Hizkia hadapi masalah berat saat ancaman perang dari Sanherib, raja Asyur. Di tambah lagi dengan penyakit yang diderita dan membahayakan nyawanya. Dalam kondisi demikian Yesaya diutus Tuhan untuk memberitahukan kematian Hizkia. Sekalipun penyakit itu memberatkannya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah perasaan batinnya yang mungkin sekali timbul dalam diri Hizkia, bahwa apakah Allah menentangnya, sehingga baru saja ia bebas dari ancaman peperangan Sanherib, kemudian sekarang ia terkena penyakit yang mematikan. Saat mendengar pemberitahuan Tuhan melalui Yesaya, maka yang dapat dilakukan Hizkia adalah memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa. Dalam doanya Hizkia memohon belas kasihan Tuhan. Hizkia meminta pada Tuhan dengan memperhitungkan kesetiaannya dengan hati tulus di hadapan Tuhan. Hidup dengan melakukan yang baik di mata Tuhan. Kemudiaan menangislah Hizkia dengan sangat.
Permintaan raja Hizkia kepada Tuhan bukan karena ia merasa diri suci dan benar di hadapan Tuhan, namun ia meminta belas kasihan Tuhan. Hizkia sadar sungguh akan kuasa Tuhan yang mengatur jalan hidup setiap manusia termasuk dirinya. Air mata Hizkia memperlihatkan betapa kerinduannya untuk hidup dan mau memuliakan Tuhan dengan pengabdiannya.
Doa Hizkia didengar Tuhan dan Hizkia menikmati kesembuhan serta usianya ditambah 15 tahun.
Doa Hizkia didengar Tuhan dan Hizkia menikmati kesembuhan serta usianya ditambah 15 tahun.
Allah selalu mendengar doa setiap orang yang berseru kepada-Nya. Bahkan Tuhan melihat cucuran air mata kita. Maukah kita lebih banyak berdoa untuk menghadapi segala bentuk cobaan dan tantangan ? Dapatkah sungguh-sungguh kita percaya kepada Tuhan sebagai sumber hidup kita? Kekuatiran tidak menambah sehasta hidup kita, kekuatiran malah melemahkan iman kita. Mari kita belajar dari pengalaman iman dari Hizkia yang tetap berharap dan percaya kepada Tuhan.
Doa: Tuhan kuatkan iman kami, saat cobaan dan tantangan menghadang hidup kami. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar