Bacaan. Amsal 22 : 1 - 16
Dari kecil teranja-anja, hingga besar terbawa-bawa” adalah sebuah peribahasa yang berkaitan erat dengan didikan orang tua terhadap anak-anaknya di rumah. Jika seorang anak sudah dididik dan dibiasakan untuk melakukan hal-hal baik maka itu akan menjadi kebiasaan yang dilakukannya kapan saja dan di mana saja anak itu berada, bahkan sampai masa tuanya; sebaliknya jika yang diperolehnya adalah didikan dan kebiasaan buruk maka itu juga yang akan dilakukan dalam kehidupannya.
Bacaan kita, merupakan kumpulan nasihat Salomo yang sangat berati bagi orang Israel. Jika kita membaca bagian ini, kita akan menemukan beberapa nasehat di situ, antara lain tentang :
- Nama baik tidak dapat diukur dari harta kekayaan melainkan dari perbuatan baik yang dilakukan. Jadi teruslah berbuat baik
- Hati adalah pusat kebaikan dan kejahatan. Bila hati dipenuhi kejahatan maka pemilik hati akan berlaku jahat dan mencoreng nama baiknya; Bila hati mengandung kebaikan, maka kebaikan dan nama baik si pemilik hati akan selalu dikenang.
- Kerendahan hati, baik hati dan kesucian hati merupakan wujud dari takut Tuhan. Orang yang takut Tuhan akan menjaga hatinya dari hal-hal yang jahat. Jadi bebaskan diri dari berbuat jahat.
Nasehat ini akan berguna jika diajarkan dan tidak didiamkan saja, ”Didiklah orang muda.... dari pada jalan itu.” (ay.6; band.Ul.6:7–9).
Hari ini kita peringati HUT Pattimura ke 205. Ada pelajaran yang didapat dari semangat kepahlawanan Pattimura dkk. “Lawamena haulala” adalah pekik perang menentang kaum penjajah yang artinya maju terus, pantang mundur. Pekik ini kemudian menjadi falsafah hidup orang Maluku sekaligus penyemangat generasi muda agar terus maju ‘tuk bebaskan diri dari penjajah modern seperti : malas, judi, mabuk, serakah dan perbuatan buruk lainnya.
Doa: Tuhan, tolong kami bebaskan diri dari semua kebiasaan buruk. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar