Bacaan. Matius 27 : 57 - 61
Tidak Sembunyi - Sembunyi Memikul Salib Yesus
Injil Markus 15 :42-47 merupakan nas paralel dari nas hari ini yang menjelaskan tentang Yusuf dari Arimatea sebagai salah satu anggota majelis besar yang terkemuka atau Sanhedrin.
Tidak Sembunyi - Sembunyi Memikul Salib Yesus
Injil Markus 15 :42-47 merupakan nas paralel dari nas hari ini yang menjelaskan tentang Yusuf dari Arimatea sebagai salah satu anggota majelis besar yang terkemuka atau Sanhedrin.
Majelis ini merupakan mahkamah agung dan lembaga administratif tertinggi Yahudi. Saat itu Sanhedrin punya pengaruh yang besar atas masyarakat, pemerintahan dan agama. Kiblat pemahaman mereka terkait dengan tugas yang dimainkan telah memposisikan mereka sebagai kelompok yang juga memusuhi Yesus. Seperti orang Farisi, para anggotanya mengatur siasat untuk membunuh Yesus.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Yusuf Arimatea adalah orang jujur, baik dan benar-benar berusaha mematuhi perintah Allah. Dia menjadi murid Yesus secara sembunyi-sembunyi (Yohanes 19:38). Namun ketika dilihatnya Yesus mati tergantung di kayu salib sama seperti orang berdosa, maka Yusuf ingin memakamkan-Nya secara layak sebagai wujud penghormatan terakhirnya kepada Yesus, yang ia anggap sebagai GURU.
Yusuf Arimatea memang tidak memikul salib bersama Yesus sama seperti Simon dari Kirene, namun keputusan dan tindakan yang dilakukannya membuktikan kerelaan dan kesetiaannya memikul salib bersama Yesus. Yusuf Arimatea dengan sepenuh hati menghadap Pilatus, sekalipun ia tahu bahwa perbuatannya tersebut sangat berisiko. Ia tidak mundur atau melakukannya dengan berat hati. Yusuf menunggu hingga mayat Yesus diturunkan dari salib dan kemudian mengambilnya. Kesediaan hati dan tindakan Yusuf Arimatea seharusnya juga menjadi sikap kita sebagai orang yang mau mengikut Yesus.
Kerelaan dan kesediaan memikul salib bersama Yesus harus nyata sebagai spiritualitas seorang murid Yesus. Dengan demikian kita beriman tidak secara sembunyi-sembunyi, melainkan terbuka untuk disaksikan oleh dunia dan dapat diimani juga oleh mereka.
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk selalu rela dan bersedia memikul salib-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar