Bacaan. Lukas 23 : 44-49
Hari ini umat kristiani di seluruh dunia merayakan Jumat Agung. Jumat Agung dikenal sebagai hari peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib. Ia rela mengorbankan diri sebagai bentuk kasih-Nya yang besar pada umat manusia (band.Yoh.3:16) Karena itu, peristiwa kematian Tuhan Yesus di kayu salib harus dimaknai dalam perjalanan hidup kita sehari-hari bukan sekadar tradisi gerejawi semata-mata.
Hari ini umat kristiani di seluruh dunia merayakan Jumat Agung. Jumat Agung dikenal sebagai hari peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib. Ia rela mengorbankan diri sebagai bentuk kasih-Nya yang besar pada umat manusia (band.Yoh.3:16) Karena itu, peristiwa kematian Tuhan Yesus di kayu salib harus dimaknai dalam perjalanan hidup kita sehari-hari bukan sekadar tradisi gerejawi semata-mata.
Perikop Lukas 23: 44-49, merupakan tuturan Lukas mengenai proses kematian Tuhan Yesus yang ditandai dengan peristiwa alam. Matahari tidak bersinar sehingga terjadi kegelapan besar meliputi seluruh daerah Yerusalem. Hal ini mau menegaskan bahwa alam pun turut merasakan penderitaan yang dialami oleh seorang yang tidak bersalah dan bahwa kekuatan apapun di bumi (seperti matahari) tidak dapat membatalkan karya Allah yang agung di dalam Yesus Kristus. Lukas menambahkan peristiwa lain, yakni Tabir Bait Suci terbelah dua. Tabir/tirai pemisah tempat kudus dan maha kudus dalam Bait Allah (2Taw.3:14), yang hanya boleh dimasuki oleh imam besar (Im.16:12) robek pada waktu Yesus mati (Mrk.15:16). Maka jarak yang memisahkan manusia berdosa dengan Allah telah didamaikan oleh Yesus Kristus melalui kematian-Nya.
Kematian Kristus di salib telah membuka jalan pengampunan dan keselamatan bagi mereka yang percaya. Pengampunan dan Keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada kita harus direspons dengan hidup yang tidak lagi dikuasai oleh dosa atau merdeka dari dosa (bd.Gal.5:19-21) dan memiliki hidup yang dipimpin oleh Roh Tuhan (bd.Gal.22-26).
Merayakan kematian Tuhan Yesus di salib atau Jumat Agung berarti merespons anugerah keselamatan yang diberikan Allah dengan hidup berkenan kepada-Nya. Perjuangkan keadilan, kebenaran, melayani sesama, berbagi dengan mereka yang susah, tidak mementingkan diri sendiri, memberi pengampunan, dll.
Doa: Tuhan kiranya kami hidup sebagai pemenang melawan dosa. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar