Bacaan. Lukas 23 : 1 - 7
Kasus salah tangkap yang pernah terjadi di Buru Selatan yang dilakukan oleh 6 oknum polisi terhadap U.N, warga Waisama menyita perhatian publik tahun 2016 lalu. Pasalnya, U.N dituduh melakukan pembunuhan terhadap A.L. Tanpa ada bukti yang kuat keenam oknum polisi itu melakukan kekerasan kepada U.N agar ia mengakui perbuatannya. Merasa tidak melakukan kesalahan itu, U.N tetap mempertahankan untuk tidak mengakui dan memilih mendapat siksaan dari mereka. Akhirnya, U.N dibawa ke RSUD Namrole untuk mendapatkan penanganan medis karena luka-luka yang serius pada tubuhnya pasca penyiksaan itu (Sumber: Tribunnews.com). Bacaan hari ini, mengisahkan tentang kejadian setelah Yesus ditangkap dan dibawa ke hadapan Piilatus. Banyak orang yang mulai menuduh Yesus dengan tuduhan melakukan penyesatan, melarang membayar pajak serta mengakui diri sebagai Raja. Pilatus pun melemparkan beberapa pertanyaan kepada Yesus dan ia mengakui bahwa tidak mendapatkan kesalahan dalam diri Yesus (ay.4). Akhirnya oleh desakan Massa, Yesus digiring ke hadapan Herodes.
Berada di posisi seperti U.N dan Tuhan Yesus pastinya sikap membela diri akan terus kita pertahankan. Sebab, keyakinan bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu menjadi dasar untuk kita selalu berada di jalan yang benar. Oleh karenanya, kita diingatkan untuk tetap melakukan kebenaran dan menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap tindakan kita.
Pasti akan ada resiko karena melakukan kebenaran itu namun tetaplah bertahan dan taat pada jalan yang benar itu sebab Tuhan akan menunjukkan Kuasa-Nya dan menyelamatkan kita karena perbuatan benar yang kita lakukan.
Doa: Anugerahkanlah keselamatan kepada kami Tuhan, ketika kami melakukan Kebenaran. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar