(Bacaan. Lukas 8 : 40 - 56)
Setiap orang pasti mendambakan hidup dalam kondisi yang sehat agar dapat melakukan aktivitas dengan baik. Pada sisi lain, seseorang yang tidak sehat (sakit) pasti akan berjuang untuk memperoleh kesembuhan. Hal berjuang untuk memperoleh kesembuhan diceritakan dalam perikop bacaan kita tentang Yairus, kepala rumah ibadat dan ayah dari seorang anak perempuan satu-satunya, yang berumur kira-kira 12 tahun, yang berada dalam keadaan hampir mati (ay.42). Ia datang sujud di depan Yesus dan memohon supaya Yesus datang ke rumahnya. Sikap Yairus menunjukkan penghormatan yang tinggi dan pengakuan akan kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan anaknya. Yesus kemudian membangkitkan anak itu dengan kuasa-Nya (ay.54-55). Demikian pula dengan seorang perempuan yang menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun (pendarahan yang berlebihan setiap kali dia haid/datang bulan) dan tidak seorang pun yang berhasil menyembuhkannya (ay.43). Dalam Hukum Taurat, Perempuan yang mengalami masalah seperti itu dianggap najis dan tidak layak ikut dalam acara-acara ibadah (Imamat 15:25). Perempuan itu berjuang untuk mendekati Yesus dan memegang jubbah-Nya, dan imanlah yang menyembuhkannnya (ay.44). Ada hal menarik dari 2 peristiwa dalam kisah tersebut, yakni baik Yairus sebagai seorang ayah maupun perempuan yang sakit pendarahan menaruh kepercayaan kepada kuasa Yesus yang menyembuhkan dan menyelamatkan. Makna bagi keluarga, dalam menghadapi berbagai persoalan dan pergumulan hidup termasuk sakit penyakit sehingga membuat kita stress, putus asa, hilang harap, maka datanglah kepada Yesus dengan kerendahan hati dan iman yang sungguh, maka pasti diselamatkan. Jangan mengandalkan kuasa lain di luar kuasa Tuhan Yesus karena kita pasti binasa, sebaliknya orang-orang yang mengandalkan Tuhan hidupnya diberkati (band.Yer. 17:7-8)
Doa : Tuhan, kiranya kami teguh percaya pada kuasa-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar